medcom.id, Jakarta: Santri Pesantren Al-Hikam, Beji,Depok, memiliki kenangan mendalam terhadap sosok almarhum KH Hasyim Muzadi. Selain humoris, mantan Ketua PBNU itu dikenal keras dan tegas kepada santri-santrinya.
"Betul-betul pendidik karakter. Kami seperti tersangka, dididik keras seolah-olah salah terus," kata Wan Syafawi, santri asal Aceh kepada Metrotvnews.com, di Pondok Pesantren Al-Hikam, Beji, Jumat 17 Maret 2017.
Bukan tanpa alasan, hasil didikan Hasyim sangat bermanfaat dan dapat dirasakan seluruh masyrakat. "Suara kita didengar oleh warga dan tetangga, cara kita mendidik santri bisa dipahami," jelas Wan yang tiga tahun dididik almarhum.
Meski terlihat keras dalam mengajar, ia terkesan dengan cara dakwah almarhum ke masyarakat yang lembut dan jenaka. Terkadang sifat jenaka itu ditunjukan kepada santrinya. "Jenaka itu bonus-bonus terakhir. Dilihat di luar beliau dakwahnya lembut dan jenaka," ujarnya.
Ada hal yang tidak bisa dilupakan Wan dari sosok Hasyim Muzadi. Dia mengaku mendapatkan petuah dan pesan langsung dari almarhum semasa hidupnya. Sebagai orang Aceh yang kental dengan Islamnya.
"Kau di Aceh harus fanatik dan disesuaikan dengan akhlaknya," kata Wan menirukan kata-kata almarhum.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/GKd3Lzrk" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Santri Pesantren Al-Hikam, Beji,Depok, memiliki kenangan mendalam terhadap sosok almarhum KH Hasyim Muzadi. Selain humoris, mantan Ketua PBNU itu dikenal keras dan tegas kepada santri-santrinya.
"Betul-betul pendidik karakter. Kami seperti tersangka, dididik keras seolah-olah salah terus," kata Wan Syafawi, santri asal Aceh kepada
Metrotvnews.com, di Pondok Pesantren Al-Hikam, Beji, Jumat 17 Maret 2017.
Bukan tanpa alasan, hasil didikan Hasyim sangat bermanfaat dan dapat dirasakan seluruh masyrakat. "Suara kita didengar oleh warga dan tetangga, cara kita mendidik santri bisa dipahami," jelas Wan yang tiga tahun dididik almarhum.
Meski terlihat keras dalam mengajar, ia terkesan dengan cara dakwah almarhum ke masyarakat yang lembut dan jenaka. Terkadang sifat jenaka itu ditunjukan kepada santrinya. "Jenaka itu bonus-bonus terakhir. Dilihat di luar beliau dakwahnya lembut dan jenaka," ujarnya.
Ada hal yang tidak bisa dilupakan Wan dari sosok Hasyim Muzadi. Dia mengaku mendapatkan petuah dan pesan langsung dari almarhum semasa hidupnya. Sebagai orang Aceh yang kental dengan Islamnya.
"Kau di Aceh harus fanatik dan disesuaikan dengan akhlaknya," kata Wan menirukan kata-kata almarhum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
