medcom.id, Jakarta: Lembaga Survei Indo Barometer menyoroti setengah periode masa kepeminpinan Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Mereka menemukan lima permasalahan penting yang belum terselesaikan dengan baik.
"Menurut responden, ternyata didominasi oleh masalah ekonomi. Ada banyak jawaban, tapi ada lima jawaban tertinggi. Pertama perekonomian," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu 22 Maret 2017.
Dari 1.200 jumlah responden yang tersebar di 34 provinsi, sebanyak 16 persen menyatakan permasalahan ekonomi. Masalah kemudian diikuti harga sembako yang mahal (14,6 persen), masalah agama dan SARA (8,3 persen), sulitnya lapangan kerja (6,3 persen), dan stabilitas politik (6 persen).
"Kalau dilihat dari isu ini, memang prioritas permasalahan hari ini kalau menurut masyarakat memang isu-isu ekonomi. Jadi isu ekonomi perlu menjadi perhatian pemerintah 2,5 tahun ke depan," ujar Qodari.
Qodari menjelaskan, ada jawaban menarik dari masyarakat, yakni munculnya SARA sebagai suatu permasalahan penting bangsa saat ini. Padahal, dalam survei sebelumnya, isu SARA relatif tidak pernah muncul.
"Sekarang muncul, bahkan langsung peringkat ketiga. Barang kali ini ada kaitannya dengan isu-isu pilkada dan barang kali juga tidak. Tapi kita lihat ke depan. Intinya memang ada PR terkait isu SARA," ujar dia.
Survei berlangsung pada 4 hingga 14 Maret 2017 dengan margin of error 3 persen. Survei bertujuan melihat evaluasi publik terhadap kinerja Presiden, Wakil Presiden, dan Kabinet Kerja dalam setengah periode pertama.
medcom.id, Jakarta: Lembaga Survei Indo Barometer menyoroti setengah periode masa kepeminpinan Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Mereka menemukan lima permasalahan penting yang belum terselesaikan dengan baik.
"Menurut responden, ternyata didominasi oleh masalah ekonomi. Ada banyak jawaban, tapi ada lima jawaban tertinggi. Pertama perekonomian," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu 22 Maret 2017.
Dari 1.200 jumlah responden yang tersebar di 34 provinsi, sebanyak 16 persen menyatakan permasalahan ekonomi. Masalah kemudian diikuti harga sembako yang mahal (14,6 persen), masalah agama dan SARA (8,3 persen), sulitnya lapangan kerja (6,3 persen), dan stabilitas politik (6 persen).
"Kalau dilihat dari isu ini, memang prioritas permasalahan hari ini kalau menurut masyarakat memang isu-isu ekonomi. Jadi isu ekonomi perlu menjadi perhatian pemerintah 2,5 tahun ke depan," ujar Qodari.
Qodari menjelaskan, ada jawaban menarik dari masyarakat, yakni munculnya SARA sebagai suatu permasalahan penting bangsa saat ini. Padahal, dalam survei sebelumnya, isu SARA relatif tidak pernah muncul.
"Sekarang muncul, bahkan langsung peringkat ketiga. Barang kali ini ada kaitannya dengan isu-isu pilkada dan barang kali juga tidak. Tapi kita lihat ke depan. Intinya memang ada PR terkait isu SARA," ujar dia.
Survei berlangsung pada 4 hingga 14 Maret 2017 dengan margin of error 3 persen. Survei bertujuan melihat evaluasi publik terhadap kinerja Presiden, Wakil Presiden, dan Kabinet Kerja dalam setengah periode pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
