medcom.id, Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menilai pendapat Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yang beralasan bahwa masuk pagi bisa mengganggu pencernaan siswa sebagai dasar pemikiran yang mengada-ada.
"Itu alasan. Orang FSGI itu dulu sekolahnya jam berapa? Atau jangan-jangan enggak sekolah. Kan dia sekolah pagi juga. Apa jangan-jangan pencernaannya terganggu? Orangnya, badannya segar-segar gitu kok. Terlalu mengada-ada. Di mana-mana, di luar negeri pun benchmark-nya jam sekolah itu ya jam-jam segitu," tandas M Nuh.
Pernyataan itu terkait dengan wacana Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mengubah jam masuk anak sekolah dari pukul 07.00 menjadi pukul 09.00 WIB guna mengurai kemacetan Jakarta.
M Nuh mengimbau agar setiap keputusan yang dibuat pemerintah untuk mengurai kemacetan tidak menempatkan anak sekolah sebagai bahan eksperimental. "Jangan dijadikan eksperimenlah, kasihan anak-anak. Kalau mau dicari solusi macet jangan begitu lah. Kalau mau enggak macet, liburkan. Buktinya kalau lebaran kan enggak macet, tapi kan bukan itu solusinya," ujar dia. (Fathia Nurul Haq)
medcom.id, Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menilai pendapat Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yang beralasan bahwa masuk pagi bisa mengganggu pencernaan siswa sebagai dasar pemikiran yang mengada-ada.
"Itu alasan. Orang FSGI itu dulu sekolahnya jam berapa? Atau jangan-jangan enggak sekolah. Kan dia sekolah pagi juga. Apa jangan-jangan pencernaannya terganggu? Orangnya, badannya segar-segar gitu kok. Terlalu mengada-ada. Di mana-mana, di luar negeri pun benchmark-nya jam sekolah itu ya jam-jam segitu," tandas M Nuh.
Pernyataan itu terkait dengan wacana Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mengubah jam masuk anak sekolah dari pukul 07.00 menjadi pukul 09.00 WIB guna mengurai kemacetan Jakarta.
M Nuh mengimbau agar setiap keputusan yang dibuat pemerintah untuk mengurai kemacetan tidak menempatkan anak sekolah sebagai bahan eksperimental. "Jangan dijadikan eksperimenlah, kasihan anak-anak. Kalau mau dicari solusi macet jangan begitu lah. Kalau mau enggak macet, liburkan. Buktinya kalau lebaran kan enggak macet, tapi kan bukan itu solusinya," ujar dia. (Fathia Nurul Haq)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
