medcom.id, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih mengkaji wacana penerapan full day school. Saat ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud masih bekerja keras membedah ide yang dilontarkan Mendikbud Muhadjir Effendy itu.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad menjelaskan, pihaknya membutuhkan waktu cukup lama untuk mengkaji. Hamid menjanjikan akan membeberkan hasil kajian yang benar-benar matang.
"Agar ditunggu hasilnya beberapa pekan ke depan," kata Hamid kepada Metrotvnews.com, Rabu (10/8/2016).
Sementara itu, Mendikbud Muhadjir mengaku rencana itu masih sebatas ide. Menurut dia, ide itu muncul sebagai pengejawantahan Nawacita Presiden Joko Widodo.
"Jadi ini baru jual ide ke masyarakat dan respons masyarakat seperti apa," kata Muhadjir, Selasa 9 Agustus.
Nawacita menekankan pada pendidikan karakter. Semakin rendah tingkat pendidikan, semakin besar porsi pendidikan karakter.
"Porsinya itu, SD, 70 persen pendidikan karakter dan 30 persen pengetahuan. SMP, 60 persen karakter dan 40 persen pengetahuan. Tentunya saya sebagai pembantu Presiden, saya memegang Nawacita ini. Ini menjadi dasar saya," ucap Muhadjir.
Muhadjir menggagas sistem full day school agar anak tidak sendiri usai pulang sekolah sementara orang tua mereka masih bekerja. Muhadjir menjelaskan, melalui full day school, secara perlahan karakter anak didik akan terbangun dan tidak liar ketika sekolah usai.
Apabila anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas sampai tiba saatnya dijemput orang tua. Ketika sudah berada di rumah pun anak tetap dalam pengawasan orang tua.
medcom.id, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih mengkaji wacana penerapan full day school. Saat ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud masih bekerja keras membedah ide yang dilontarkan Mendikbud Muhadjir Effendy itu.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad menjelaskan, pihaknya membutuhkan waktu cukup lama untuk mengkaji. Hamid menjanjikan akan membeberkan hasil kajian yang benar-benar matang.
"Agar ditunggu hasilnya beberapa pekan ke depan," kata Hamid kepada
Metrotvnews.com, Rabu (10/8/2016).
Sementara itu, Mendikbud Muhadjir mengaku rencana itu masih sebatas ide. Menurut dia, ide itu muncul sebagai pengejawantahan Nawacita Presiden Joko Widodo.
"Jadi ini baru jual ide ke masyarakat dan respons masyarakat seperti apa," kata Muhadjir, Selasa 9 Agustus.
Nawacita menekankan pada pendidikan karakter. Semakin rendah tingkat pendidikan, semakin besar porsi pendidikan karakter.
"Porsinya itu, SD, 70 persen pendidikan karakter dan 30 persen pengetahuan. SMP, 60 persen karakter dan 40 persen pengetahuan. Tentunya saya sebagai pembantu Presiden, saya memegang Nawacita ini. Ini menjadi dasar saya," ucap Muhadjir.
Muhadjir menggagas sistem full day school agar anak tidak sendiri usai pulang sekolah sementara orang tua mereka masih bekerja. Muhadjir menjelaskan, melalui full day school, secara perlahan karakter anak didik akan terbangun dan tidak liar ketika sekolah usai.
Apabila anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas sampai tiba saatnya dijemput orang tua. Ketika sudah berada di rumah pun anak tetap dalam pengawasan orang tua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)
