medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku sempat berbincang dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan, di sela pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo kemarin. Keduanya berbincang terkait sosialisasi empat pilar.
"Saya dijelaskan empat pilar kebangsaan," kata Ahok saat memimpin upacara di Lapangan Irti Monumen Nasional (Monas), Jalan Merdeka Selatan, Rabu (17/8/2016).
Ahok bercerita, dirinya mendapat pemahaman dari Zulkifli bahwa Indonesia menjunjung tinggi kebebasan menjadi negarawan. Warga negara Indonesia dari berbagai suku memiliki hak yang sama untuk menduduki jabatan apapun.
"Beliau katakan, `mau suku apapun, kalian berhak menduduki jabatan apapun di NKRI ini`," kata Ahok.
Tak hanya keberagaman suku, keberagaman latar belakang agama juga mempunyai hak yang sama. Jabatan pejabat negara, kata Ahok, milik seluruh warga negara.
"Itulah hakikat berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Tak lupa Ahok megingatkan masyarakat tetap menjaga kerukunan sosial. Sebagai manusia, tak cukup hanya dengan beragama dan taat kepada Tuhan saja. Berhubungan baik dengan sesama manusia dan berkeadilan sosial juga bersifat mutlak.
"Kalau kamu beragama tidak memikirkan keadilan sosial, berarti kamu menghina arwah para pahlawan yang mati untuk kita," ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku sempat berbincang dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan, di sela pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo kemarin. Keduanya berbincang terkait sosialisasi empat pilar.
"Saya dijelaskan empat pilar kebangsaan," kata Ahok saat memimpin upacara di Lapangan Irti Monumen Nasional (Monas), Jalan Merdeka Selatan, Rabu (17/8/2016).
Ahok bercerita, dirinya mendapat pemahaman dari Zulkifli bahwa Indonesia menjunjung tinggi kebebasan menjadi negarawan. Warga negara Indonesia dari berbagai suku memiliki hak yang sama untuk menduduki jabatan apapun.
"Beliau katakan, `mau suku apapun, kalian berhak menduduki jabatan apapun di NKRI ini`," kata Ahok.
Tak hanya keberagaman suku, keberagaman latar belakang agama juga mempunyai hak yang sama. Jabatan pejabat negara, kata Ahok, milik seluruh warga negara.
"Itulah hakikat berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Tak lupa Ahok megingatkan masyarakat tetap menjaga kerukunan sosial. Sebagai manusia, tak cukup hanya dengan beragama dan taat kepada Tuhan saja. Berhubungan baik dengan sesama manusia dan berkeadilan sosial juga bersifat mutlak.
"Kalau kamu beragama tidak memikirkan keadilan sosial, berarti kamu menghina arwah para pahlawan yang mati untuk kita," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)
