medcom.id, Jakarta: Sebagai langkah penghematan terhadap anggaran negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014 memangkas anggaran 86 kementerian/lembaga sebesar Rp100 triliun. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya dalam menekan defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014 pada angka maksimal 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Salah satu kementerian yang mendapat pemotongan anggaran paling besar adalah Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Anggaran Kemen PU disunat sebesar Rp22,746 triliun atau sebesar 27,03 persen dari anggaran sebelumnya yang mencapai sebesar Rp84,148 triliun.
"Saat ini kami sedang membahas serta menghitung anggaran mana saja yang akan dipotong nantinya. Sudah seminggu kami tak tidur bahas anggaran yang dipotong ini," ucap Staff Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Keterpaduan Pembangunan, Danis Hidayat Sumadilaga saat dihubungi Metrotvnews.com di Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Danis menjelaskan bahwa saat ini empat Direktorat Jenderal (Ditjen) Kemen PU sedang merombak habis-habisan anggaran mereka. Keempat Ditjen tersebut adalah Ditjen Penataan Ruang, Ditjen Sumber Daya Air (SDA), Ditjen Bina Marga, dan Ditjen Cipta Karya.
"Pemotongan anggarannya tidak dengan membatalkan kerjasama, lelang atau pun kontrak yang saat ini berjalan. Tetapi kita menunda semua lelang dan kontrak yang belum diberlakukan," ujar Danis.
Menurut Danis, pemotongan anggaran tersebut berdampak besar bagi kementerian. "Misal, Ditjen Bina Marga yang menargetkan jalan mantap nasional 94 persen dengan dana sebesar Rp40 triliun, itu bisa menghambat pembangunannya juga," tukas Danis.
Selain itu, lanjut Danis, pemotongan anggaran Kemen PU juga akan berdampak pada penyediaan air, irigasi, sanitasi, dan lain-lain.
"Minggu ini kita akan selesaikan hitungannya dan akan kami berikan nanti pada Kemenkeu (Kementerian Keuangan). Mungkin sekitar bulan Juni ini baru akan diputuskan pemotongan anggaran untuk Kemen PU ini," tutup Danis.
medcom.id, Jakarta: Sebagai langkah penghematan terhadap anggaran negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014 memangkas anggaran 86 kementerian/lembaga sebesar Rp100 triliun. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya dalam menekan defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014 pada angka maksimal 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Salah satu kementerian yang mendapat pemotongan anggaran paling besar adalah Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Anggaran Kemen PU disunat sebesar Rp22,746 triliun atau sebesar 27,03 persen dari anggaran sebelumnya yang mencapai sebesar Rp84,148 triliun.
"Saat ini kami sedang membahas serta menghitung anggaran mana saja yang akan dipotong nantinya. Sudah seminggu kami tak tidur bahas anggaran yang dipotong ini," ucap Staff Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Keterpaduan Pembangunan, Danis Hidayat Sumadilaga saat dihubungi Metrotvnews.com di Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Danis menjelaskan bahwa saat ini empat Direktorat Jenderal (Ditjen) Kemen PU sedang merombak habis-habisan anggaran mereka. Keempat Ditjen tersebut adalah Ditjen Penataan Ruang, Ditjen Sumber Daya Air (SDA), Ditjen Bina Marga, dan Ditjen Cipta Karya.
"Pemotongan anggarannya tidak dengan membatalkan kerjasama, lelang atau pun kontrak yang saat ini berjalan. Tetapi kita menunda semua lelang dan kontrak yang belum diberlakukan," ujar Danis.
Menurut Danis, pemotongan anggaran tersebut berdampak besar bagi kementerian. "Misal, Ditjen Bina Marga yang menargetkan jalan mantap nasional 94 persen dengan dana sebesar Rp40 triliun, itu bisa menghambat pembangunannya juga," tukas Danis.
Selain itu, lanjut Danis, pemotongan anggaran Kemen PU juga akan berdampak pada penyediaan air, irigasi, sanitasi, dan lain-lain.
"Minggu ini kita akan selesaikan hitungannya dan akan kami berikan nanti pada Kemenkeu (Kementerian Keuangan). Mungkin sekitar bulan Juni ini baru akan diputuskan pemotongan anggaran untuk Kemen PU ini," tutup Danis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
