Saat Wawancara Khusus, Hadi Pranoto Tampak Meyakinkan soal Herbal Anticovid-19

Jakarta: Pembuat herbal antibodi covid-19, Hadi Pranoto, tampak meyakinkan saat menyebut covid-19 merupakan perkembangan dari jenis virus korona yang ada sebelumnya. Saat ditanya ihwal muasal herbalt tersebut, ia memulainya dengan penjelasan sejarah. Menurutnya, virus korona sudah ada sejak 1940. Ada beberapa jenis virus korona yang mewabah sebelum covid-19, yakni SARS dan MERS-Cov. "Penelitian terhadap virus korona telah dilakukan bersama tim sejak 2000. Dalam penelitian itu berhasil ditemukan tumbuh-tumbuhan yang mampu melawan covid-19. Bahan itu hanya ada di Indonesia, yakni di tanah Jawa," ujar Hadi dalam wawancara khusus dengan Lampost.co, akhir pekan lalu. Hadi kemudian dengan leluasa menyatakan membuat herbal anticovid-19 lewat tumbuh-tumbuhan tersebut. Dia menyebut herbal ini telah dibagikan ke sejumlah kalangan yang telah terkonfirmasi positif covid-19. Hampir seluruh pasien diklaim berhasil sembuh usai mengonsumsi herbal anticovid-19. "Usai meminum herbal anticovid-19 ini paling lama adalah empat hari untuk mencapai kesembuhan," ucap dia. Hadi mengklaim herbal ini bisa digunakan untuk melakukan pencegahan. Herbal yang dibuat tanpa bahan kimia dan mampu membentuk antibodi yang bisa mencegah tertular covid-19. Dia menyebut herbal ini juga diminati beberapa negara. Bahkan, klaim dia, ada beberapa negara yang sudah berkomunikasi untuk mengimpor herbal tersebut. Namun, dia belum mau menjual atau mengekspor herbal ke negara lain. "Karena saat ini produksi herbal hanya didedikasikan kepada masyarakat Indonesia. Ini menjadi momen Indonesia bangkit kembali dan menunjukkan diri di mata dunia," tegas dia. Baca: Jokowi Sebut Ketakutan Masyarakat pada Covid-19 Makin Tinggi Hadi mengaku tak masalah adanya pihak yang tidak suka dengan temuan herbal anticovid-19 ini. Dia tidak memandang pihak-pihak yang kontra itu sebagai musuh. Semua kritik terhadap temuannya dianggap sebagai nasihat dan masukan agar pembuatan herbal menjadi lebih optimal. "Tapi dalam konteks kemanusiaan saya akan optimal meminta seluruh lembaga dan tim untuk mengutamakan untuk menyembuhkan dan kepastian kepada masyarkat. Jadi tidak ada musuh dalam riset ini," ujar dia. Dia berharap dengan adanya herbal ini, Indonesia mampu bangkit kembali dari keterpurukan selama pandemi covid-19. Menurut dia, Indonesia merupakan negara kaya. Bahan pembuat herbal antibodi covid-19 sebagian besar hanya ada di Indonesia. "Kemudian, pemerintah juga harus memberikan dukungan penuh terhadap para peneliti. Pemerintah harus memberi ruang seluas-luasnya untuk para peneliti melakukan riset," kata dia.   IDI tak kenal Hadi Berbeda dengan cerita Hadi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengaku tidak mengenal sosoknya. “Pak Hadi Pranoto yang mengaku sebagai profesor harusnya dikenal di komunitas ilmiah,” kata Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Halik Malik kepada Medcom.id, Senin, 3 Agustus 2020. Pengenalan itu, kata Halik, bisa dibuktikan melalui institusi tempat Hadi bernaung. Selain itu, sosok Hadi juga seharusnya dikenal melalui publikasi ilmiah yang telah dihasilkan sebelumnya. Halik bilang, jika ada penelitian terkait obat penyakit tertentu, informasi itu diperoleh dari riset inovasi. Seharusnya, riset itu juga telah disebarluaskan melalui jurnal ilmiah sebelum dipublikasikan. Halik mempertanyakan latar belakang Hadi. Menurutnya, hal itu harus lebih dulu diperjelas sebelum membahas keabsahan klaim obat covid-19. “Kita coba telusuri informasi yang benar tentang Profesor Hadi dan temuannya,” ujar Halik. Sebelumnya, influencer sekaligus youtuber Anji mewawancarai Hadi Pranoto yang diunggah ke Youtube. Dalam video itu, Hadi mengklaim dirinya sebagai profesor serta ahli mikrobiologi. Hadi mengklaim sudah menemukan obat covid-19. Bahkan, dia mengatakan ribuan orang telah sembuh berkat obat temuannya.