Mendikbud Jamin Sekolah Gulen Tak Ditutup

medcom.id, Jakarta: Situasi politik di Turki berimbas ke Indonesia. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta semua fasilitas pendidikan yang berkaitan dengan Fethullah Gulen dihentikan. Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy mengatakan, tidak ada alasan kuat untuk menutup fasilitas pendidikan yang berada di naungan lembaga The the Pacific Nations Social and Economic Development Association (PASIAD) itu.  Menurutnya, beberapa sekolah yang telah ia kunjungi tidak berkaitan dengan pemerintahan Turki. “Sekolah itu tidak berkaitan dengan lembaga yang selama ini dianggap bermasalah dengan pemerintah Turki. Merujuk pada UUD 1945, Hal-hal yang menyangkut dengan siswa akan kami lindungi," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta,  Sabtu (30/7/2016). Mantan Rektor Muhammadiyah Malang itu menyampaikan akan memenuhi hak dasar siswa untuk terus belajar di sekolah. Muhadjir mengaku segera berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI agar kegiatan belajar siswa tidak terhenti. “Kami akan melakukan komunikasi dengan Kemenlu karena ini berkaitan dengan urusan antar negara. Sekolah-sekolah tersebut tidak ada indikasi terkait dengan PASIAD, Kemdikbud menjamin tidak ada sekolah yang akan ditutup,” pungkasnya. Berikut daftar sekolah yang diminta Kedubes Turki untuk tutup: - Pribadi Bilingual Boarding School (Depok dan Bandung)  - Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School (Tangerang Selatan) - Semesta Bilingual Boarding School (Semarang) - Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School (Yogyakarta) - Sragen Bilingual Boarding School (Sragen) - Fatih Boy’s School dan Fatih Girl’s School (Aceh - Banua Bilingual Boarding School (Kalimantan Selatan).