medcom.id, Jakarta: Komjen Tito Karnavian bakal dilantik jadi Kapolri siang nanti. Tito sendiri bukan lah sosok asing di Polri. Sederat prestasi pernah ia dapatkan selama berbakti di Korps Bhayangkara.
Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Ini bukan pengalaman baru bagi Tito.
Mantan Kapolda Papua itu pernah bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan terorisme pimpinan Noordin Moch Top. Karena prestasinya itu, ia didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Prestasi lain peraih Bintang Adhi Makayasa ini ialah menjadi lulusan Akpol 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga. Ia juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Saat itu, ia mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto.
Rekam Jejak Komjen Tito Karnavian - dok/medcom.id
Dalam bursa calon Kapolri, Tito merupakan kandidat termuda. Ia melompati senior-seniornya di angkatan 82-86. Sederet nama seperti Komjen Budi Gunawan, Komjen Dwi Priyatno, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Syafruddin, Komjen Budi Waseso, dan Komjen Suhardi Alius adalah senior Tito.
Presiden Joko Widodo yakin pilihannya tepat. Keputusannya sudah melalui berbagai pertimbangan termasuk soal regenerasi yang dinilai bakal menggangu karena Tito melompati lima generasi di atasnya.
"Ya nanti itu (regenerasi) urusannya Kapolri," tegas Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2016).
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan, pemilihan Tito diterima utamanya oleh para senior. Penunjukan Tito tak akan merusak kaderisasi.
"Saya selalu sampaikan, setiap perwira Polri yang sudah bintang tiga tentu memiliki kemampuan untuk memimpin Polri," jelas Badrodin di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2016).
Rekam Jejak Komjen Tito Karnavian - dok/medcom.id
medcom.id, Jakarta: Komjen Tito Karnavian bakal dilantik jadi Kapolri siang nanti. Tito sendiri bukan lah sosok asing di Polri. Sederat prestasi pernah ia dapatkan selama berbakti di Korps Bhayangkara.
Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Ini bukan pengalaman baru bagi Tito.
Mantan Kapolda Papua itu pernah bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan terorisme pimpinan Noordin Moch Top. Karena prestasinya itu, ia didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Prestasi lain peraih Bintang Adhi Makayasa ini ialah menjadi lulusan Akpol 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga. Ia juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Saat itu, ia mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto.
Rekam Jejak Komjen Tito Karnavian - dok/medcom.id
Dalam bursa calon Kapolri, Tito merupakan kandidat termuda. Ia melompati senior-seniornya di angkatan 82-86. Sederet nama seperti Komjen Budi Gunawan, Komjen Dwi Priyatno, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Syafruddin, Komjen Budi Waseso, dan Komjen Suhardi Alius adalah senior Tito.
Presiden Joko Widodo yakin pilihannya tepat. Keputusannya sudah melalui berbagai pertimbangan termasuk soal regenerasi yang dinilai bakal menggangu karena Tito melompati lima generasi di atasnya.
"Ya nanti itu (regenerasi) urusannya Kapolri," tegas Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2016).
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan, pemilihan Tito diterima utamanya oleh para senior. Penunjukan Tito tak akan merusak kaderisasi.
"Saya selalu sampaikan, setiap perwira Polri yang sudah bintang tiga tentu memiliki kemampuan untuk memimpin Polri," jelas Badrodin di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2016).
Rekam Jejak Komjen Tito Karnavian - dok/medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
