Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi jemaah yang belum bisa melaksanakan umrah wajib. Jemaah perempuan yang berhalangan umrah wajib karena haid, dapat menunggu sampai masa haidnya selesai, lalu mandi wajib dan melaksanakan umrah wajib.
“Jika sampai mendekati masa wukuf halangannya belum selesai, agar minum obat sesuai petunjuk dokter untuk menghentikan haidnya. Jika sudah bersih, melakukan mandi wajib dan melaksanakan umrah wajib,” ujar juru bicara Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin saat memberikan keterangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu, 26 Juni 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jika langkah minum obat tidak memungkinkan dan waktu segera tiba, dapat mengubah niatnya dari haji Tamattu’ menjadi haji Ifrad. Yaitu, mengerjakan haji tanpa melaksanakan umrah.
Sementara itu, apabila jemaah berhalangan sakit, jemaah bisa menunggu sampai sembuh, berkonsultasi dengan dokter PPIH Kloter guna memastikan kesehatannya untuk melaksanakan umrah wajib.
Jika sampai saat wukuf belum sembuh, pemerintah akan men-safariwukuf-kan seluruh jemaah sakit yang dapat dibawa ke Arafah untuk wukuf. Rukun thawaf ifadhahnya juga dibadalkan atau diwakilkan petugas atau jemaah lain.
“Jika kondisi sakitnya tidak memungkinkan di-safariwukuf-kan, jemaah tersebut masuk dalam kategori jemaah yang dibadalhajikan oleh pemerintah,” jelas dia.
Baca: Kemenkes Masih Temukan Banyak Jemaah Haji Dehidrasi |
Pemerintah, kata Fauzin, mengimbau jemaah yang terhalang umrah wajib untuk segera berkonsultasi dengan PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi bidang Bimbingan Ibadah. PPIH Bidang Bimbingan Ibadah segera melakukan identifikasi dan sosialisasi ke jemaah.
“Pemerintah berharap seluruh jemaah tuntas dalam melaksanakan rangkaian ibadahnya dan bagi yang terhalang karena suatu sebab dapat diberikan solusinya serta terlaksana dengan baik dan tertib,” ujar dia.