Jakarta: Hidup dalam era digital membuat pebisnis mesti menyesuaikan diri. Misalnya, menyediakan layanan berbasis aplikasi.
Termasuk juga dalam hal penyedia jasa perjalanan haji dan umrah. Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher mengimbau biro perjalanan haji dan umrah berinovasi dalam hal pelayanan. Ali minta mereka meniru langkah sukses perusahaan startup Traveloka dan Tokopedia.
Hal itu disampaikan oleh Ali menyikapi wacana Umrah Digital. Jika terwujud, rencana tersebut akan memberikan jalan kepada Traveloka dan Tokopedia untuk menjadi penyelenggara perjalanan ibadah umrah.
"Kita imbau pengusaha penyelenggara haji dan umrah melakukan perbaikan perusahaan, konsultasi ke dalam, meningkatkan perjalanan, sekaligus mempermudah masyarakat mendapatkan akses sebagaimana yang dilakukan oleh Traveloka," kata Ali, ditemui di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 29 Juli 2019.
Politikus PAN itu memaklumi jika banyak perusahaan haji dan umrah menolak wacana Umrah Digital. Mereka diduga takut tersaingi dengan keberadaan dua perusahaan start up yang sudah masuk dalam kategori "unicorn" tersebut.
"Yang dikhawatirkan kan terkait usaha. Mereka sudah lama, terbiasa pakai cara lama. Sementara masyarakat saat ini akses untuk mendapatkan tiket perjalanan, hotel, kapan saja kan bisa. Karena itu mereka merasa terganggu," ucap Ali.
Ali berjanji permasalahan tersebut akan didalami. Saat ini Komisi VIII akan fokus terlebih dahulu dengan penyelenggaraan haji 2019.
Dia berpesan agar masyarakat menggunakan biro perjalanan umrah yang sudah terdaftar di Kementerian Agama (Kemenag).
"DPR cenderung tidak merekomendasikan adanya penyelenggara di luar yang sudah ditentukan Kemenag," ujar dia.
Jakarta: Hidup dalam era digital membuat pebisnis mesti menyesuaikan diri. Misalnya, menyediakan layanan berbasis aplikasi.
Termasuk juga dalam hal penyedia jasa perjalanan haji dan umrah. Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher mengimbau biro perjalanan haji dan umrah berinovasi dalam hal pelayanan. Ali minta mereka meniru langkah sukses perusahaan startup Traveloka dan Tokopedia.
Hal itu disampaikan oleh Ali menyikapi wacana Umrah Digital. Jika terwujud, rencana tersebut akan memberikan jalan kepada Traveloka dan Tokopedia untuk menjadi penyelenggara perjalanan ibadah umrah.
"Kita imbau pengusaha penyelenggara haji dan umrah melakukan perbaikan perusahaan, konsultasi ke dalam, meningkatkan perjalanan, sekaligus mempermudah masyarakat mendapatkan akses sebagaimana yang dilakukan oleh Traveloka," kata Ali, ditemui di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 29 Juli 2019.
Politikus PAN itu memaklumi jika banyak perusahaan haji dan umrah menolak wacana Umrah Digital. Mereka diduga takut tersaingi dengan keberadaan dua perusahaan start up yang sudah masuk dalam kategori "unicorn" tersebut.
"Yang dikhawatirkan kan terkait usaha. Mereka sudah lama, terbiasa pakai cara lama. Sementara masyarakat saat ini akses untuk mendapatkan tiket perjalanan, hotel, kapan saja kan bisa. Karena itu mereka merasa terganggu," ucap Ali.
Ali berjanji permasalahan tersebut akan didalami. Saat ini Komisi VIII akan fokus terlebih dahulu dengan penyelenggaraan haji 2019.
Dia berpesan agar masyarakat menggunakan biro perjalanan umrah yang sudah terdaftar di Kementerian Agama (Kemenag).
"DPR cenderung tidak merekomendasikan adanya penyelenggara di luar yang sudah ditentukan Kemenag," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
