medcom.id, Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara telah bertemu dengan pemilik aplikasi pesan singkat Telegram, Pavel Durov. Rudiantara pun mengapresiasi respons cepat yang diambil oleh Durov.
Durov merupakan pemilik Telegram, aplikasi pesan singkat yang beberapa waktu lalu diblokir pemerintah karena diduga sering dijadikan media berbagi kelompok teroris. Usai diblokir, Durov menanyakan alasan pemblokiran media komunikasi ciptaannya kepada Pemerintah Indonesia. Setelah dijelaskan, Durov menyadari kelalaiannya dan akan memperbaikinya.
"Terus beliau (Durov) hadir ke sini (Indonesia), kita harus apresiasi," kata Rudiantara di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis 3 Agustus 2017.
Rudiantara dan Durov telah bicara banyak mengenai masalah ini. Durov akan memperbaiki aplikasi Telegram seperti yang diinginkan Pemerintah Indonesia. Durov, kata Rudi, berjanji akan bekerja cepat untuk memperbaiki hal itu.
Pemerintah Indonesia pun akan terus berkomunikasi dengan pihak Telegram. Jika permasalahan dinilai selesai, blokir terhadap aplikasi akan dicabut.
"Kalau itu sudah selesai ya dibuka (blokirnya)," jelas Rudiantara.
medcom.id, Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara telah bertemu dengan pemilik aplikasi pesan singkat Telegram, Pavel Durov. Rudiantara pun mengapresiasi respons cepat yang diambil oleh Durov.
Durov merupakan pemilik Telegram, aplikasi pesan singkat yang beberapa waktu lalu diblokir pemerintah karena diduga sering dijadikan media berbagi kelompok teroris. Usai diblokir, Durov menanyakan alasan pemblokiran media komunikasi ciptaannya kepada Pemerintah Indonesia. Setelah dijelaskan, Durov menyadari kelalaiannya dan akan memperbaikinya.
"Terus beliau (Durov) hadir ke sini (Indonesia), kita harus apresiasi," kata Rudiantara di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis 3 Agustus 2017.
Rudiantara dan Durov telah bicara banyak mengenai masalah ini. Durov akan memperbaiki aplikasi Telegram seperti yang diinginkan Pemerintah Indonesia. Durov, kata Rudi, berjanji akan bekerja cepat untuk memperbaiki hal itu.
Pemerintah Indonesia pun akan terus berkomunikasi dengan pihak Telegram. Jika permasalahan dinilai selesai, blokir terhadap aplikasi akan dicabut.
"Kalau itu sudah selesai ya dibuka (blokirnya)," jelas Rudiantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)
