Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan akan melengkapi kapal pengawas dengan meriam air. Senjata itu untuk menghalau kapal-kapal asing yang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia.
"Saya pikir ini efektif dan tidak melanggar ketentuan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat berkunjung ke PT Pindad, Jumat, 13 Maret 2020.
Baca: KKP Kembali Tangkap Dua Maling Ikan di Selat Malaka
Rencananya PT Pindad akan menyediakan meriam air kapal-kapal milik Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP). Selain water cannon PT Pindad juga menawarkan tank boat atau perahu tank.
Alat utama sistem pertahanan itu berukuran 18 x 6 meter dengan kapasitas 60 orang. Tank boat bisa melaju hingga kecepatan 40 knot. Saat ini kendaraan tempur itu masih dalam tahap pengembangan.
Edhy menganggap tawaran itu sebagai angin segar untuk penguatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan. Sebab pihaknya berupaya memberantas illegal fishing di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia.
Kerja sama antara KKP dan PT Pindad (Persero) terjalin cukup baik. Khususnya dalam pemenuhan sanjata bagi Awak Kapal Pengawas Perikanan.
Pada 2006, Ditjen PSDKP melakukan pengadaan senjata laras panjang PM1 A-2 sebanyak 175 pucuk dan pistol P-3A sebanyak 75 pucuk. Pada 2016 Ditjen PSDKP juga melakukan pengadaan 75 pucuk senjata SS-1.222 dan 10.000 butir amunisinya diadakan pada tahun 2017.
Kunjungan Edhy ke PT Pindad sekaligus mencoba senjata taktis petugas PSDKP di lapangan. Edhy mencoba senjata laras panjang SS2-V4HB dan SS2-V2. Menurut dia, PSDKP akan menambah senjata laras panjang untuk petugas di lapangan.
"Kita akan menambah sekitar 100 senjata agar secara psikologis (ada) kepercayaan diri," kata Edhy.
Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan akan melengkapi kapal pengawas dengan meriam air. Senjata itu untuk menghalau kapal-kapal asing yang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia.
"Saya pikir ini efektif dan tidak melanggar ketentuan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat berkunjung ke PT Pindad, Jumat, 13 Maret 2020.
Baca:
KKP Kembali Tangkap Dua Maling Ikan di Selat Malaka
Rencananya PT Pindad akan menyediakan meriam air kapal-kapal milik Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP). Selain water cannon PT Pindad juga menawarkan tank boat atau perahu tank.
Alat utama sistem pertahanan itu berukuran 18 x 6 meter dengan kapasitas 60 orang. Tank boat bisa melaju hingga kecepatan 40 knot. Saat ini kendaraan tempur itu masih dalam tahap pengembangan.
Edhy menganggap tawaran itu sebagai angin segar untuk penguatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan. Sebab pihaknya berupaya memberantas illegal fishing di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia.
Kerja sama antara KKP dan PT Pindad (Persero) terjalin cukup baik. Khususnya dalam pemenuhan sanjata bagi Awak Kapal Pengawas Perikanan.
Pada 2006, Ditjen PSDKP melakukan pengadaan senjata laras panjang PM1 A-2 sebanyak 175 pucuk dan pistol P-3A sebanyak 75 pucuk. Pada 2016 Ditjen PSDKP juga melakukan pengadaan 75 pucuk senjata SS-1.222 dan 10.000 butir amunisinya diadakan pada tahun 2017.
Kunjungan Edhy ke PT Pindad sekaligus mencoba senjata taktis petugas PSDKP di lapangan. Edhy mencoba senjata laras panjang SS2-V4HB dan SS2-V2. Menurut dia, PSDKP akan menambah senjata laras panjang untuk petugas di lapangan.
"Kita akan menambah sekitar 100 senjata agar secara psikologis (ada) kepercayaan diri," kata Edhy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
