Jakarta: Pekerja seks komersial (PSK), NA, 25, nekat menculik bocah, AAR, 7. NA menculik AAR di kawasan Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara Selasa, 9 Juni 2020.
Kapolsek Cilincing Komisaris Polisi (Kompol) Imam Tulus Budiono mengatakan penculikan berawal saat NA berkunjung ke RT10/RW 09 Rawa Malang. Dia datang mencari anak kandungnya, Ririn.
"Namun tidak ketemu. Di sana NA bertemu dengan Mak Soto (rekan terapis) dan Mak Soto menyampaikan bahwa anak NA tidak berada di sana," kata Imam, di Polsek Cilincing, Kamis, 18 Juni 2020.
Setelah menemui Mak Soto, tersangka NA berjalan di sekitar Rawa Malang. Dia melihat anak yang mirip dengan anak kandungnya.
"Dipanggilah anak tersebut terus dirayu dan dibelikan makanan, dibelikan juga es krim, dan diajak bermain. Setelah bermain, anak ini dibawa pergi lewat pintu belakang Kampung Rawa Malang," kata Imam.
NA membawa AAR hingga satu minggu. Namun, tak ada tanda-tanda penganiayaan dan keinginan untuk menjual anak tersebut.
Baca: Polisi Selamatkan Miliarder Tiongkok yang Nyaris Diculik
"Tersangka kangen anaknya dan menyangka itu anaknya karena mirip. Kalau penganiayaan tidak ada tanda, hanya saat dia mau ajak pergi, anak itu tidak mau, dan dicubit saja. Karena anak itu takut lalu akhirnya memaksakan diri dan ikut aja kemauan tersangka," jelas Imam.
Atas kasus penculikan anak tersebut, NA dijerat pasal 83 Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dia terancam hukuman maksimal hingga 12 tahun penjara.
Jakarta: Pekerja seks komersial (PSK), NA, 25, nekat menculik bocah, AAR, 7. NA menculik AAR di kawasan Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara Selasa, 9 Juni 2020.
Kapolsek Cilincing Komisaris Polisi (Kompol) Imam Tulus Budiono mengatakan penculikan berawal saat NA berkunjung ke RT10/RW 09 Rawa Malang. Dia datang mencari anak kandungnya, Ririn.
"Namun tidak ketemu. Di sana NA bertemu dengan Mak Soto (rekan terapis) dan Mak Soto menyampaikan bahwa anak NA tidak berada di sana," kata Imam, di Polsek Cilincing, Kamis, 18 Juni 2020.
Setelah menemui Mak Soto, tersangka NA berjalan di sekitar Rawa Malang. Dia melihat anak yang mirip dengan anak kandungnya.
"Dipanggilah anak tersebut terus dirayu dan dibelikan makanan, dibelikan juga es krim, dan diajak bermain. Setelah bermain, anak ini dibawa pergi lewat pintu belakang Kampung Rawa Malang," kata Imam.
NA membawa AAR hingga satu minggu. Namun, tak ada tanda-tanda penganiayaan dan keinginan untuk menjual anak tersebut.
Baca:
Polisi Selamatkan Miliarder Tiongkok yang Nyaris Diculik
"Tersangka kangen anaknya dan menyangka itu anaknya karena mirip. Kalau penganiayaan tidak ada tanda, hanya saat dia mau ajak pergi, anak itu tidak mau, dan dicubit saja. Karena anak itu takut lalu akhirnya memaksakan diri dan ikut aja kemauan tersangka," jelas Imam.
Atas kasus penculikan anak tersebut, NA dijerat pasal 83 Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dia terancam hukuman maksimal hingga 12 tahun penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
