Bantuan Kemanusiaan bagi Palestina Lebih Baik Dibandingkan Boikot

Jakarta: Ajakan boikot produk Israel di Indonesia dinilai tidak efektif dalam menghentikan konflik yang terjadi di Gaza, Palestina. Gerakan tersebut diyakini hanya akan merugikan masyarakat Indonesia dibanding menolong warga Gaza. Masyarakat diimbau untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Penyaluran bantuan bisa dilakukan melalui lembaga seperti Lazismu Muhammadiyah yang telah menyalurkan bantuan makanan dan family kit kepada rakyat Palestina. Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Ahmad Imam Mujadid Rais mengungkapkan, bantuan gelombang pertama sudah dikirimkan pada awal November. Bantuan ini berasal dari perorangan, komunitas dan organisasi hingga perusahaan. "Yang mampu menyumbang dalam bentuk materi, silakan berdonasi. Tapi kalau kita sanggup memberikan tenaga, bisa menjadi relawan di Rafah," kata Rais dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 10 November 2023. Dalam kesempatan itu, Danone Indonesia menyerahkan donasi secara langsung melalui Lazismu. Bantuan ini akan didistribusikan Lazismu kepada rakyat Palestina pada tahan selanjutnya. Disamping menyalurkan bantuan, Rais sekaligus mengingatkan masyarakat agar berhati-hati menyikapi aksi solidaritas, terutama ajakan boikot. Sebab, bisa saja hal tersebut merugikan bangsa dan ekonomi umat. "Kita tidak tau di balik jejaring ekonomi di satu produk, ternyata di situ banyak sekali sumber daya manusia saudara-saudara kita di tanah air," ujar dia.   Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi sebelumnya menyebut, dukungan internasional di PBB perlu dilakukan agar serangan Israel ke masyarakat Palestina bisa segera dihentikan. Menurut Gus Fahrur, semua masyarakat Indonesia bisa mendukung penghentian serangan Israel ke Palestina sesuai kemampuan, minimal dengan doa. Dibanding melakukan aksi-aksi boikot yang justru merugikan masyarakat sendiri. "Memberikan donasi bantuan kemanusiaan ke Palestina itu yang paling penting untuk kita lakukan, termasuk juga diplomasi internasional di PBB," kata dia. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut sejauh ini pun tidak ada produk Israel yang masuk secara langsung ke Indonesia. Dia melanjutkan, kalaupun ada produk Israel yang masuk Indonesia maka biasanya melewati negara lain. "Tidak mempan. Apa sih yang kita mesti boikot Israel? Barangnya juga tidak ada yang masuk, bisa masuk dari negara lain," kata Jusuf Kalla di Jakarta belum lama ini. Ketua Dewan Masjid Indonesia ini pun mendorong persatuan negara-negara di dunia untuk mendesak Israel menghentikan tindakannya ke Gaza. JK menyebut kekejaman Israel di Gaza haruslah dihentikan atas nama kemanusiaan.