Pemerintah Upayakan Pembebasan Satu WNI Sandera Abu Sayyaf

Jakarta: Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan pihak Filipina sebagai upaya untuk membebaskan satu warga negara Indonesia (WNI) atas nama Muhammad Farhan, 27, yang masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Farhan sandera tersisa yang belum berhasil dibebaskan. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta menyatakan Pemerintah Indonesia terus berupaya agar sandera bisa dibebaskan dengan selamat. Tidak ada kontak senjata seperti pada pembebasan sebelumnya. "Menteri Pertahanan Filipina mengatakan akan bekerja sekeras mungkin untuk pembebasan tersebut,"kata Retno usai menyerahkan dua WNI eks sandera kepada keluarga, seperti dikutip Antara, Kamis, 26 Desember 2019. Penyanderaan itu dilakukan terhadap tiga WNI pekerja migran asal Baubau, Buton, Sulawesi Tenggara, yang menjadi anak buah kapal (ABK) Malaysia, yakni Muhammad Farhan serta Maharudin,48, dan Samiun, 27. Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan, ketiganya ditangkap di laut Tambisan, Lahad Datu, perairan Sabah. Setelah itu dibawa ke perairan Sulu. Maharudin dan Samiun berhasil dibebaskan setelah 90 hari menjadi sandera, sementara Muhammad Farhan yang merupakan putra dari Maharudin belum juga bebas. Retno mengatakan, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto akan berangkat ke Filipina untuk melakukan pertemuan yang sudah dijadwalkan dengan Menteri Pertahanan Filipina. "Saya juga berkomunikasi dengan pihak Bapak Menteri Pertahanan Pak Prabowo untuk menyampaikan beberapa hal termasuk juga masalah sandera ini," ujar Retno.