Jakarta: Penerapan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan (3M) wajib dilaksanakan setiap orang selama pandemi covid-19. Kebiasaan baru ini sudah berlangsung sejak Maret 2020.
Hingga saat ini, kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan terbilang baik. Menurut catatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, sebanyak 52 persen masyarakat dari jumlah total penduduk Indonesia terbiasa melakukan kebiasaan baru tersebut.
"Sisanya, 48 persen masih cenderung terpaksa melakukannya," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi, pada channel YouTube BNPB Indonesia.
Menurut Sonny, kebiasaan baru ini bisa menjadi sebuah norma baru. Pihaknya akan terus mendorong norma baru ini agar semakin banyak masyarakat yang terbiasa menerapkan pola 3M.
"Sama dengan budaya antre. Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk punya norma baru," ujar Sonny.
Dengan adanya norma baru, orang yang tidak menerapkan 3M dalam kehidupan sehari-hari akan disalahkan karena dianggap melanggar norma.
"Mereka yang tidak mau menggunakan masker, tidak mau menjaga jarak dan membuat kerumunan, serta malas mencuci tangan adalah orang-orang yang tidak sesuai dengan norma-norma baru kita," kata Sonny.
Di mana pun berada ingatlah selalu untuk menerapkan 3M, yaitu #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun untuk mencegah penularan covid-19 sesuai anjuran pemerintah melalui #satgascovid19.
Jakarta: Penerapan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan (3M) wajib dilaksanakan setiap orang selama pandemi covid-19. Kebiasaan baru ini sudah berlangsung sejak Maret 2020.
Hingga saat ini, kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan terbilang baik. Menurut catatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, sebanyak 52 persen masyarakat dari jumlah total penduduk Indonesia terbiasa melakukan kebiasaan baru tersebut.
"Sisanya, 48 persen masih cenderung terpaksa melakukannya," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi, pada channel YouTube BNPB Indonesia.
Menurut Sonny, kebiasaan baru ini bisa menjadi sebuah norma baru. Pihaknya akan terus mendorong norma baru ini agar semakin banyak masyarakat yang terbiasa menerapkan pola 3M.
"Sama dengan budaya antre. Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk punya norma baru," ujar Sonny.
Dengan adanya norma baru, orang yang tidak menerapkan 3M dalam kehidupan sehari-hari akan disalahkan karena dianggap melanggar norma.
"Mereka yang tidak mau menggunakan masker, tidak mau menjaga jarak dan membuat kerumunan, serta malas mencuci tangan adalah orang-orang yang tidak sesuai dengan norma-norma baru kita," kata Sonny.
Di mana pun berada ingatlah selalu untuk menerapkan 3M, yaitu #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun untuk mencegah penularan covid-19 sesuai anjuran pemerintah melalui #satgascovid19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
