Bentuk Petugas Lapas Berkarakter, AKIP Terapkan Tiga Metode Pembelajaran

medcom.id, Jakarta: Sistem perekrutan petugas Lapas dinilai lemah. Sehingga, masih didapati petugas Lapas yang kongkalikong dengan napi, dalam sindikat peredaran narkoba. Direktur Akademi Ilmu Permasyarakatan (AKIP), Maulidi Hilal mengatakan, sejatinya AKIP telah menerapkan metode pembelajaran khusus kepada calon taruna/i yang siap di tempatkan di Lapas/Rutan di Indonesia. Ada tiga metode sistem pembelajaran di AKIP. Pertama jelas Hilal AKIP menerapkan metode pengajaran seperti perkuliahan, seminar dan diskusi. Kedua, memberikan pelatihan terkait fisik dan teknis. Lalu ketiga, metode Jarlaksuh (Pengasuhan) dalam rangka pembentukan karakter kepribadian dengan sistem pendidikan pamong, budi pekerti dan etika. "Kami harapkan pengasuhan model seperti ini akan memperkuat jati diri mereka. Dan juga kita tanamkan dari awal pendidikan mata kuliah anti korupsi," kata Hilal saat ditemui Metrotvnews.com di AKIP, Jalan Gandul Raya, Cinere, Depok, Selasa (29/3/2016) AKIP - MTVN/Whisnu Mardiansyah Metode belajar yang diterapkan AKIP dinilai calon taruna/i sangat bermanfaat. Avi salah satu taruni semester enam asal Magetan, mengatakan sistem pembelajaran di AKIP, sangat berpengaruh untuk etika profesi petugas pemasyarakatan. "Etika buat nanti di lapangan bagaimana di dalam etika dijelaskan sikap kita sebagai petugas pemasyarakatan," kata Avi saat ditemui Metrotvnews.com terpisah. Taruni yang sedari awal bercita-cita menjadi petugas pamong itu menyebut, citra petugas sipir yang negatif tak ada kaitannya dengan sistem pendidikan. Avi menilai citra negatif sipir hanya dilakukan oleh segelintir oknum.