Jakarta : Gunung Bromo dipastikan masih aman untuk dikunjungi. Jarak aman satu kilometer dari puncak gunung.
"Gunung Bromo ini tipikal beda dengan Gunung Agung, Bromo sifatnya hembusan asap, biasanya menerus tanpa letusan eksplosif sehingga ancaman bahayanya lontaran batu hanya di radius satu kilo dari puncak," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana Kamil di Gedung BNPB, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat 29 Maret 2019.
Kamil menambahkan, meski aman masyarakat harus tetap waspada. Sebab, arah angin di sana kerap menerbangkan abu vulkanik yang berbahaya bagi pernapasan.
"Abu vulkanik bisa menyebar sesuai arah angin hingga lebih dari satu kilometer. mitigasinya pakai masker," ujar Kamil.
Letusan Gunung Bromo juga tidak menghalangi lajur transportasi udara. Namun, pemantauan gunung oleh beberapa instansi tetap dilakukan untuk mengetahui status aman penerbangan.
"Kalau penerbangan terus dipantau bersama BMKG, Kemenhub, apakah ada jalur terganggu atau tidak, tapi sampai sekarang masih relatif aman. Bandara Juanda masih beroperasi," ucap Kamil.
Kamil menambahkan, hingga Jumat 29 Maret 2019 pagi, aktivitas Gunung Bromo mulai berkurang. "Kalau dari segi aktivitas, abunya teramati agak gelap. Pagi tadi abunya putih, kami lihat ke depan apa ini pertanda penurunan aktivitas atau hanya fluktuasi saja," tutur Kamil.
Meskipun Gunung Agung masih aman, Kamil menghimbau wisatawan tetap waspada. Para pelancong diminta mengikuti arahan petugas terkait sebelum melakukan pendakian.
"Kami imbau pelaku wisata, wisatawan lokal dan asing tetap ikut rekomendasi kami. Nikmati aktivitas erupsi dari jarak aman di spot penanjakan utara saja karena aman jaraknya dua kilometer. Jaga-jaga saja bawa masker. Jangan naik ke puncak," tegasnya.
Jakarta : Gunung Bromo dipastikan masih aman untuk dikunjungi. Jarak aman satu kilometer dari puncak gunung.
"Gunung Bromo ini tipikal beda dengan Gunung Agung, Bromo sifatnya hembusan asap, biasanya menerus tanpa letusan eksplosif sehingga ancaman bahayanya lontaran batu hanya di radius satu kilo dari puncak," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana Kamil di Gedung BNPB, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat 29 Maret 2019.
Kamil menambahkan, meski aman masyarakat harus tetap waspada. Sebab, arah angin di sana kerap menerbangkan abu vulkanik yang berbahaya bagi pernapasan.
"Abu vulkanik bisa menyebar sesuai arah angin hingga lebih dari satu kilometer. mitigasinya pakai masker," ujar Kamil.
Letusan Gunung Bromo juga tidak menghalangi lajur transportasi udara. Namun, pemantauan gunung oleh beberapa instansi tetap dilakukan untuk mengetahui status aman penerbangan.
"Kalau penerbangan terus dipantau bersama BMKG, Kemenhub, apakah ada jalur terganggu atau tidak, tapi sampai sekarang masih relatif aman. Bandara Juanda masih beroperasi," ucap Kamil.
Kamil menambahkan, hingga Jumat 29 Maret 2019 pagi, aktivitas Gunung Bromo mulai berkurang. "Kalau dari segi aktivitas, abunya teramati agak gelap. Pagi tadi abunya putih, kami lihat ke depan apa ini pertanda penurunan aktivitas atau hanya fluktuasi saja," tutur Kamil.
Meskipun Gunung Agung masih aman, Kamil menghimbau wisatawan tetap waspada. Para pelancong diminta mengikuti arahan petugas terkait sebelum melakukan pendakian.
"Kami imbau pelaku wisata, wisatawan lokal dan asing tetap ikut rekomendasi kami. Nikmati aktivitas erupsi dari jarak aman di spot penanjakan utara saja karena aman jaraknya dua kilometer. Jaga-jaga saja bawa masker. Jangan naik ke puncak," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
