medcom.id, Batam: Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan mengaku mendukung penuh adanya program angkutan laut perintis yang dimantapkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) angkutan laut perintis tahun 2015.
Untuk mendukung pada pelayanan terhadap masyarakat, Direktur Lalulintas Angkutan Laut Direktorat Jenderal Hubungan Laut, Harry Boediarto, mengaku akan mengawasi oprasional program tersebut. Oprasional kapal perintis sendiri rencananya akan dikelola PT Pelni.
"Jadi nanti pemerintah ini justru konsentrasi dengan bidang regulasi dan pelayanan angkutannya, kita tegur Pelni-nya kalau tidak memberikan pelayan bagus, kita tegur operator perintisnya kalau misalnya tidak bagus, ini tugas operator," ujar Harry disela rapat di atas KM. Kelud, Sabtu (20/6/2015).
Harry mengaku, pihaknya akan mengawasi beberapa hal yang berkaitan dengan pelayanan pada kapal. Program kapal perintis ini untuk mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat yang berada di pulau terisolir, seperti Indonesia bagian timur.
"Bagian pengaturan, melalui ijin, melalui pengaturan, terus pengawasan pengendalian, monitoring itu kita lebih. Sehingga keinginan penumpang ingin dilayani lebih baik itu seperti di Bandara, seperti Kereta api sudah bagus itu bisa terjadi," tandasnya.
medcom.id, Batam: Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan mengaku mendukung penuh adanya program angkutan laut perintis yang dimantapkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) angkutan laut perintis tahun 2015.
Untuk mendukung pada pelayanan terhadap masyarakat, Direktur Lalulintas Angkutan Laut Direktorat Jenderal Hubungan Laut, Harry Boediarto, mengaku akan mengawasi oprasional program tersebut. Oprasional kapal perintis sendiri rencananya akan dikelola PT Pelni.
"Jadi nanti pemerintah ini justru konsentrasi dengan bidang regulasi dan pelayanan angkutannya, kita tegur Pelni-nya kalau tidak memberikan pelayan bagus, kita tegur operator perintisnya kalau misalnya tidak bagus, ini tugas operator," ujar Harry disela rapat di atas KM. Kelud, Sabtu (20/6/2015).
Harry mengaku, pihaknya akan mengawasi beberapa hal yang berkaitan dengan pelayanan pada kapal. Program kapal perintis ini untuk mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat yang berada di pulau terisolir, seperti Indonesia bagian timur.
"Bagian pengaturan, melalui ijin, melalui pengaturan, terus pengawasan pengendalian, monitoring itu kita lebih. Sehingga keinginan penumpang ingin dilayani lebih baik itu seperti di Bandara, seperti Kereta api sudah bagus itu bisa terjadi," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)
