medcom.id, Pangkalan Bun: Kapal Militer RI Bung Tomo telah berhasil mengevakuasi enam jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 dari perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tiga jenazah teridentifikasi identitasnya.
1. Hayati Lutfiah (perempuan) dari Tegal Sari, Surabaya.
2. Khairunisa (perempuan), diduga pramugari.
3. Kevin Alexander (laki-laki).
"Seluruhnya ada enam jenazah di KRI Bung Tomo, saat ini ada empat jenazah, yang dua sudah dievakuasi ke Pangkalan Bun dengan heli Basarnas," ungkap Komandan KRI Bung Tomo Kolonel Yayan kepada Metro Tv, Rabu (31/12/2014).
Identitas korban diketahui dari benda yang melekat pada tubuh korban dan terungkap saat pemeriksaan oleh tim medis.
"Betul sekali ketiga jenazah tersebut kita mendapatkan data personel yang yang melekat di jenazah. pada 3 jenazah lainnya tidak ditemukan identitas apapun," terang Yayan.
"Kami bawa dokter, kami melaksanakan pendataan yang kami temukan dari tubuh korban kemudian data-data medik dari ciri-ciri fisik itu sendiri, ada korban yang tidak teridentifikasi karena kondisi sudah rusak," kata Yayan.
Yayan menjelaskan, evakuasi jenazah dari KRI Bung Tomo ke posko di Pangkalan Bun akan dilakukan menggunakan helikopter, namun proses ini tidak bisa dilakukan karena terkendala cuaca buruk. Sejauh ini baru dua jenazah yang berhasil dievakuasi dari KRI Bung Tomo ke Pangkalan Bun.
"Dua itupun dievakuasi dalam situasi yang sangat riskan, ombak anyg tinggi, heli harus betul-betul kami yakinkan, penerbang memiliki kualifikasi. Itupun kami yakinkan bahwa kami sudah berusaha keras untuk bisa menurunkan korban," terangnya.
medcom.id, Pangkalan Bun: Kapal Militer RI Bung Tomo telah berhasil mengevakuasi enam jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 dari perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tiga jenazah teridentifikasi identitasnya.
1. Hayati Lutfiah (perempuan) dari Tegal Sari, Surabaya.
2. Khairunisa (perempuan), diduga pramugari.
3. Kevin Alexander (laki-laki).
"Seluruhnya ada enam jenazah di KRI Bung Tomo, saat ini ada empat jenazah, yang dua sudah dievakuasi ke Pangkalan Bun dengan heli Basarnas," ungkap Komandan KRI Bung Tomo Kolonel Yayan kepada
Metro Tv, Rabu (31/12/2014).
Identitas korban diketahui dari benda yang melekat pada tubuh korban dan terungkap saat pemeriksaan oleh tim medis.
"Betul sekali ketiga jenazah tersebut kita mendapatkan data personel yang yang melekat di jenazah. pada 3 jenazah lainnya tidak ditemukan identitas apapun," terang Yayan.
"Kami bawa dokter, kami melaksanakan pendataan yang kami temukan dari tubuh korban kemudian data-data medik dari ciri-ciri fisik itu sendiri, ada korban yang tidak teridentifikasi karena kondisi sudah rusak," kata Yayan.
Yayan menjelaskan, evakuasi jenazah dari KRI Bung Tomo ke posko di Pangkalan Bun akan dilakukan menggunakan helikopter, namun proses ini tidak bisa dilakukan karena terkendala cuaca buruk. Sejauh ini baru dua jenazah yang berhasil dievakuasi dari KRI Bung Tomo ke Pangkalan Bun.
"Dua itupun dievakuasi dalam situasi yang sangat riskan, ombak anyg tinggi, heli harus betul-betul kami yakinkan, penerbang memiliki kualifikasi. Itupun kami yakinkan bahwa kami sudah berusaha keras untuk bisa menurunkan korban," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)
