medcom.id, Pangkalan Bun: Proses pencarian bangkai pesawat AirAsia QZ8501 di hari ke tujuh ini masih terkendala cuaca yang belum bersahabat. Tingginya gelombang dan kencangnya angin akan membuat pencarian di Selat Karimata menjadi kurang maksimal.
“Kalau kendala yang jelas cuaca ya. Cuaca ini belum bisa bersahabat, mungkin di gelombang dua sampai 3 meter dan angin juga sangat kencang kurang lebih, sekitar lebih dari 20 knot,” kata Kapten KN SAR Purworejo, Adil Rianto di program Breaking News Metro TV, Sabtu (3/1/2015) pagi.
Menurut Adil, untuk pencarian bangkai pesawat tersebut menjadi kurang maksimal, apabila gelombang dan angin masih dalam kondisi yang di luar batas normal. Sehingga, tim Badan SAR Nasional dan tim gabungan akan kesulitan dalam melakukan penyisiran dan pengecekan keluar kapal, terutama pada aspek visual.
“Untuk melihat keluar jadi kurang maksimal, karena gelombang tinggi jadi tidak maksimal melihat korban kurang masimal, untuk visualnya itu,” imbuh Adil.
Sebelumnya, KN SAR Purworejo telah melakukan pencarian lokasi dugaan bangkai pesawat dan korban sejak hari Minggu (28/12/2014). Tepat di hari hilang kontak pesawat nahas tersebut. Kapal tersebut diberangkatkan dari Batam.
“Jadi kita menyisir dari Batam ke Bangka Belitung, selanjutnya ke Selat Karimata, dan ke Kumai,” ujar Adil.
Meski sudah melakukan pencarian sejak hari Minggu, KN SAR Purworejo ini belum pernah berhasil mengevakuasi satu pun korban pesawat AirAsia QZ8501. Hari ini, kapal tersebut membawa Tim dari Basarnas special group yang juga terdiri dari penyelam yang akan melakukan pengecekan di bawah laut.
medcom.id, Pangkalan Bun: Proses pencarian bangkai pesawat AirAsia QZ8501 di hari ke tujuh ini masih terkendala cuaca yang belum bersahabat. Tingginya gelombang dan kencangnya angin akan membuat pencarian di Selat Karimata menjadi kurang maksimal.
“Kalau kendala yang jelas cuaca ya. Cuaca ini belum bisa bersahabat, mungkin di gelombang dua sampai 3 meter dan angin juga sangat kencang kurang lebih, sekitar lebih dari 20 knot,” kata Kapten KN SAR Purworejo, Adil Rianto di program
Breaking News Metro TV, Sabtu (3/1/2015) pagi.
Menurut Adil, untuk pencarian bangkai pesawat tersebut menjadi kurang maksimal, apabila gelombang dan angin masih dalam kondisi yang di luar batas normal. Sehingga, tim Badan SAR Nasional dan tim gabungan akan kesulitan dalam melakukan penyisiran dan pengecekan keluar kapal, terutama pada aspek visual.
“Untuk melihat keluar jadi kurang maksimal, karena gelombang tinggi jadi tidak maksimal melihat korban kurang masimal, untuk visualnya itu,” imbuh Adil.
Sebelumnya, KN SAR Purworejo telah melakukan pencarian lokasi dugaan bangkai pesawat dan korban sejak hari Minggu (28/12/2014). Tepat di hari hilang kontak pesawat nahas tersebut. Kapal tersebut diberangkatkan dari Batam.
“Jadi kita menyisir dari Batam ke Bangka Belitung, selanjutnya ke Selat Karimata, dan ke Kumai,” ujar Adil.
Meski sudah melakukan pencarian sejak hari Minggu, KN SAR Purworejo ini belum pernah berhasil mengevakuasi satu pun korban pesawat AirAsia QZ8501. Hari ini, kapal tersebut membawa Tim dari Basarnas special group yang juga terdiri dari penyelam yang akan melakukan pengecekan di bawah laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
