medcom.id, Jakarta: Sebanyak 20 dari 22 korban kapal Zahro Express yang meninggal dunia berada di RS Polri Kramat Jati. Kondisi korban dinilai sulit dikenali.
"Tadi bapak Wakapolda melaporkan itu 20 kantong mayat yang sudah di Kramat Jati itu, sudah tidak berwujud karena sudah hangus," kata Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di sela-sela membesuk para korban di RS Atma Jaya, Pluit, Jakarta Utara, Minggu (1/1/2017).
Sumarsono mengatakan total data korban yang meninggal sebanyak 22 orang. Dua di antaranya berada di rumah duka RS Atma Jaya.
Sumarsono menegaskan, data masih sangat cair. Termasuk data penumpang yang benar-benar berada di atas kapal Zahro Express saat kejadian.
Data penumpang saat itu, disebut sebanyak 238 orang. Namun dari manifes yang ada sebanyak 100 orang.
Terkait ini, Sumarsono mengatakan perlu ada penyelidikan terhadap manajemen pelabuhan setempat. Juga terkait apakah kapal tersebut terbakar karena adanya korsleting atau tidak.
Sore ini juga, lanjut Sumarsono, Polda Metro Jaya langsung menyelidiki kasus ini. Soni menambahkan, pihaknya ikut berduka dan memberikan uang santunan kepada korban.
Untuk data korban yang dibawa ke rumah sakit Atma Jaya hingga pukul 17.30 WIB, sebanyak 30 orang. Sebanyak 10 orang dirujuk, 12 dirawat jalan, dua di rumah duka, dan enam masih di IGD.
Sementara itu berdasarkan data BNPB sebanyak 23 orang meninggal, luka-luka 17, hilang 17 dan selamat 194 orang. Jika ditotal sebanyak 251 penumpang.
medcom.id, Jakarta: Sebanyak 20 dari 22 korban kapal Zahro Express yang meninggal dunia berada di RS Polri Kramat Jati. Kondisi korban dinilai sulit dikenali.
"Tadi bapak Wakapolda melaporkan itu 20 kantong mayat yang sudah di Kramat Jati itu, sudah tidak berwujud karena sudah hangus," kata Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di sela-sela membesuk para korban di RS Atma Jaya, Pluit, Jakarta Utara, Minggu (1/1/2017).
Sumarsono mengatakan total data korban yang meninggal sebanyak 22 orang. Dua di antaranya berada di rumah duka RS Atma Jaya.
Sumarsono menegaskan, data masih sangat cair. Termasuk data penumpang yang benar-benar berada di atas kapal Zahro Express saat kejadian.
Data penumpang saat itu, disebut sebanyak 238 orang. Namun dari manifes yang ada sebanyak 100 orang.
Terkait ini, Sumarsono mengatakan perlu ada penyelidikan terhadap manajemen pelabuhan setempat. Juga terkait apakah kapal tersebut terbakar karena adanya korsleting atau tidak.
Sore ini juga, lanjut Sumarsono, Polda Metro Jaya langsung menyelidiki kasus ini. Soni menambahkan, pihaknya ikut berduka dan memberikan uang santunan kepada korban.
Untuk data korban yang dibawa ke rumah sakit Atma Jaya hingga pukul 17.30 WIB, sebanyak 30 orang. Sebanyak 10 orang dirujuk, 12 dirawat jalan, dua di rumah duka, dan enam masih di IGD.
Sementara itu berdasarkan data BNPB sebanyak 23 orang meninggal, luka-luka 17, hilang 17 dan selamat 194 orang. Jika ditotal sebanyak 251 penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
