medcom.id, Jakarta: Organisasi muslimah muda di Nahdlatul Ulamat (NU), Fatayat NU, mendorong tokoh agama untuk ikut berperan menyadarkan masyarakat soal pentingnya ASI bagi bayi. Tokoh agama diperlukan lantaran peran mereka di masyarakat cukup dominan.
"Tokoh agama itu menjadi referensi di setiap aspek kehidupan masyarakat, terutama kalau di kampung-kampung. Dia setiap saat ada di sekitar masyakarat, ada dan dekat masyarakat. Oleh karena itu kita berikan edukasi pada mereka," kata Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 3 Agustus 2017.
Anggia menuturkan, di kampung-kampung, tokoh agama tak hanya diminta mengisi pengajian. Tapi, juga memberikan informasi soal ASI.
Untuk itu, para tokoh agama diberikan pelatihan, pada umumnya pelatihan mengenai makanan halal dan bergizi. Mereka bertugas menyampaikan kembali ilmu itu pada masyarakat.
"Kita minta ngomongin soal ASI, makanan yang bergizi, apa saja. Informasinya kita kasih a-z sehingga mereka able to talk," terang Anggia.
Anggia menyadari, menyadarkan masyarakat soal pentingnya ASI bukan perkara mudah. Selain melibatkan tokoh agama, landasan agama pun dipakai sebagai bahan sosialisasi.
Dia menuturkan, memberikan ASI juga perintah agama. Dalam Alquran disebutkan "Berikanlah anakmu air susumu selama dua tahun. Dan suami harus menyiapkan segala macamnya, kalau kamu tidak bisa harus berikan itu (menyusui) pada orang lain dan tidak berdosa karena sangat penting ASI untuk bayi maka ada ayat lain, berikan pada orang lain yang bisa memberikan ASI," papar Anggia.
(Baca juga: Jalan Terjal Pemberian ASI Eksklusif)
medcom.id, Jakarta: Organisasi muslimah muda di Nahdlatul Ulamat (NU), Fatayat NU, mendorong tokoh agama untuk ikut berperan menyadarkan masyarakat soal pentingnya ASI bagi bayi. Tokoh agama diperlukan lantaran peran mereka di masyarakat cukup dominan.
"Tokoh agama itu menjadi referensi di setiap aspek kehidupan masyarakat, terutama kalau di kampung-kampung. Dia setiap saat ada di sekitar masyakarat, ada dan dekat masyarakat. Oleh karena itu kita berikan edukasi pada mereka," kata Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 3 Agustus 2017.
Anggia menuturkan, di kampung-kampung, tokoh agama tak hanya diminta mengisi pengajian. Tapi, juga memberikan informasi soal ASI.
Untuk itu, para tokoh agama diberikan pelatihan, pada umumnya pelatihan mengenai makanan halal dan bergizi. Mereka bertugas menyampaikan kembali ilmu itu pada masyarakat.
"Kita minta ngomongin soal ASI, makanan yang bergizi, apa saja. Informasinya kita kasih a-z sehingga mereka
able to talk," terang Anggia.
Anggia menyadari, menyadarkan masyarakat soal pentingnya ASI bukan perkara mudah. Selain melibatkan tokoh agama, landasan agama pun dipakai sebagai bahan sosialisasi.
Dia menuturkan, memberikan ASI juga perintah agama. Dalam Alquran disebutkan "Berikanlah anakmu air susumu selama dua tahun. Dan suami harus menyiapkan segala macamnya, kalau kamu tidak bisa harus berikan itu (menyusui) pada orang lain dan tidak berdosa karena sangat penting ASI untuk bayi maka ada ayat lain, berikan pada orang lain yang bisa memberikan ASI," papar Anggia.
(Baca juga:
Jalan Terjal Pemberian ASI Eksklusif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)
