medcom.id, Kotawaringin Barat: Hari ini tim penyelam turun ke lokasi badan pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan. Fokus tim search and rescue (SAR) tetap mencari jasad korban.
"Sudah turun tadi penyelam sekira pukul 07.00 WIB," kata Direktur Operasional Basarnas, SB Supriyadi saat dihubungi, Kamis (15/1/2015).
Supriyadi menyebut tim evakuasi gabungan baru menurunkan satu tim penyelaman. Jika ditemukan ada jasad korban di badan pesawat, maka akan diturunkan tim penyelam selanjutnya untuk mengangkat jasad korban.
Penyelam akan mengukur terlebih dulu besar dan berat badan pesawat untuk persiapan pengangkatan.
Tim SAR gabungan menemukan badan AirAsia di kedalaman 28 meter di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Kapal Geo Survey yang menemukan benda besar itu.
Potongan pesawat itu kemudian dikonfirmasi sebagai AirAsia QZ8501 oleh kapal perang Singapura, RSS Swift.
"Pukul 15.05 WIB, sudah dikonfirmasi bagian badan pesawat dengan satu sayap masih menempel berhasil ditemukan di area prioritas II," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo.
medcom.id, Kotawaringin Barat: Hari ini tim penyelam turun ke lokasi badan pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan. Fokus tim
search and rescue (SAR) tetap mencari jasad korban.
"Sudah turun tadi penyelam sekira pukul 07.00 WIB," kata Direktur Operasional Basarnas, SB Supriyadi saat dihubungi, Kamis (15/1/2015).
Supriyadi menyebut tim evakuasi gabungan baru menurunkan satu tim penyelaman. Jika ditemukan ada jasad korban di badan pesawat, maka akan diturunkan tim penyelam selanjutnya untuk mengangkat jasad korban.
Penyelam akan mengukur terlebih dulu besar dan berat badan pesawat untuk persiapan pengangkatan.
Tim SAR gabungan menemukan badan AirAsia di kedalaman 28 meter di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Kapal Geo Survey yang menemukan benda besar itu.
Potongan pesawat itu kemudian dikonfirmasi sebagai AirAsia QZ8501 oleh kapal perang Singapura, RSS Swift.
"Pukul 15.05 WIB, sudah dikonfirmasi bagian badan pesawat dengan satu sayap masih menempel berhasil ditemukan di area prioritas II," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
