Jakarta: Pemerintah diminta terus menjaga kestabilan pasokan vaksin di Indonesia. Manajemen distribusi vaksin dari luar negeri harus tetap terencana dengan baik.
"Adanya gangguan pasokan akibat kasus covid-19 di negara produsen vaksin meningkat merupakan kondisi yang harus segera diantisipasi," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) melalui keterangan tertulis, Senin, 29 Januari 2021.
Pemerintah mengumumkan penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca periode Maret-April 2021. Penundaan imbas embargo di India.
Indonesia mestinya mendapat 2,5 juta dosis vaksin pada 22 Maret 2021 dan 7,8 juta vaksin pada April 2021 bila tak ada embargo. Pemerintah diminta segera mengandalkan strategi diplomasi untuk menjaga kestabilan stok vaksin di Indonesia.
Rerie juga meminta pemerintah menjamin kestabilan stok vaksin dengan cara lain. Pemerintah diminta tidak hanya memikirkan satu cara untuk menjamin ketersediaan vaksin di Indonesia.
(Baca: Menkes: Embargo Berpotensi Ganggu Ketersediaan Vaksin)
"Antara lain lewat beragamnya sumber vaksin yang tidak dari satu produsen saja dan juga lewat kemandirian produksi vaksin buatan negeri sendiri seperti vaksin Merah Putih yang sekarang dalam uji klinik," ujar Lestari.
Pemerintah juga diminta mulai melirik produsen vaksin lain untuk menjamin ketersediaan vaksin. Pemerintah diminta melobi perusahaan vaksin lain bila AstraZeneca tidak bisa didatangkan.
Rerie tidak ingin program vaksinasi terhenti hanya karena masalah stok. Rencana pembuatan kekebalan kelompok tidak boleh gagal hanya karena masalah itu.
"Semua pihak dapat mendukung program vaksinasi covid-19 secara nasional yang tengah dijalankan pemerintah, lewat berbagai peran yang dimiliki masing-masing," tutur Rerie.
Jakarta: Pemerintah diminta terus menjaga kestabilan pasokan vaksin di Indonesia. Manajemen distribusi vaksin dari luar negeri harus tetap terencana dengan baik.
"Adanya gangguan pasokan akibat kasus covid-19 di negara produsen vaksin meningkat merupakan kondisi yang harus segera diantisipasi," kata Wakil Ketua MPR
Lestari Moerdijat (Rerie) melalui keterangan tertulis, Senin, 29 Januari 2021.
Pemerintah mengumumkan penundaan pengiriman vaksin
AstraZeneca periode Maret-April 2021. Penundaan imbas embargo di India.
Indonesia mestinya mendapat 2,5 juta dosis vaksin pada 22 Maret 2021 dan 7,8 juta vaksin pada April 2021 bila tak ada embargo. Pemerintah diminta segera mengandalkan strategi diplomasi untuk menjaga kestabilan stok vaksin di Indonesia.
Rerie juga meminta pemerintah menjamin kestabilan stok vaksin dengan cara lain. Pemerintah diminta tidak hanya memikirkan satu cara untuk menjamin ketersediaan vaksin di Indonesia.
(Baca:
Menkes: Embargo Berpotensi Ganggu Ketersediaan Vaksin)
"Antara lain lewat beragamnya sumber vaksin yang tidak dari satu produsen saja dan juga lewat kemandirian produksi vaksin buatan negeri sendiri seperti vaksin Merah Putih yang sekarang dalam uji klinik," ujar Lestari.
Pemerintah juga diminta mulai melirik produsen vaksin lain untuk menjamin ketersediaan vaksin. Pemerintah diminta melobi perusahaan vaksin lain bila AstraZeneca tidak bisa didatangkan.
Rerie tidak ingin program vaksinasi terhenti hanya karena masalah stok. Rencana pembuatan kekebalan kelompok tidak boleh gagal hanya karena masalah itu.
"Semua pihak dapat mendukung program vaksinasi covid-19 secara nasional yang tengah dijalankan pemerintah, lewat berbagai peran yang dimiliki masing-masing," tutur Rerie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)
