medcom.id, Jakarta: Ketua Persatuan Pedagang Senen Blok VI Siswoto mengatakan ia dan rekan-rekannya keberatan bila tempat penampungan sementara (TPS) di Blok VI digunakan untuk pedagang Blok III yang baru-baru ini mengalami kebakaran.
Menurut Siswoto, para pedagang Blok VI tidak akan mempunyai lahan lagi untuk TPS jika sewaktu-waktu dibangun. Selain itu, jika TPS Blok VI dipakai pedagang Blok III, para pedagang Blok VI akan semakin jauh dari pengunjung atau pembeli.
"Karena jenis dagangannya sama dan lokasi TPS-nya lebih dekat jalanan. Dengan kondisi pasar yang sudah tidak layak saja, omzet kami turun hingga 50%. Apalagi ditambah dengan pedagang Blok III, kami bisa bangkrut," tegas Siswanto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/5/2014).
Ia menambahkan TPS Blok III sebaiknya dibangun di halaman depan pasar atau Blok I sehingga tidak saling mengganggu dengan pembangunan Blok VI.
"Selain itu, kalau pembangunan Blok VI harus menunggu selesainya pembangunan Blok III, kami khawatir bangunan Blok VI akan rubuh karena kondisinya sudah memprihatinkan," ujar Siswanto.
Siswanto mengatakan para pedagang berharap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo serius memperhatikan kondisi pedagang Blok VI. "Kami adalah korban kebakaran yang lebih dulu, tetapi hingga saat ini belum ada penyelesaian," katanya.
Pedagang Blok VI lainnya, Tobing, juga mengungkapkan hal senada. Dia bahkan melontarkan rasa kecewa karena PD Pasar Jaya tidak menjalankan perintah Gubernur untuk segera membangun pasar tersebut.
"Plafon pasar malah pernah rubuh beberapa waktu lalu. Untung tidak ada korban," keluh Tobing. (*)
medcom.id, Jakarta: Ketua Persatuan Pedagang Senen Blok VI Siswoto mengatakan ia dan rekan-rekannya keberatan bila tempat penampungan sementara (TPS) di Blok VI digunakan untuk pedagang Blok III yang baru-baru ini mengalami kebakaran.
Menurut Siswoto, para pedagang Blok VI tidak akan mempunyai lahan lagi untuk TPS jika sewaktu-waktu dibangun. Selain itu, jika TPS Blok VI dipakai pedagang Blok III, para pedagang Blok VI akan semakin jauh dari pengunjung atau pembeli.
"Karena jenis dagangannya sama dan lokasi TPS-nya lebih dekat jalanan. Dengan kondisi pasar yang sudah tidak layak saja, omzet kami turun hingga 50%. Apalagi ditambah dengan pedagang Blok III, kami bisa bangkrut," tegas Siswanto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/5/2014).
Ia menambahkan TPS Blok III sebaiknya dibangun di halaman depan pasar atau Blok I sehingga tidak saling mengganggu dengan pembangunan Blok VI.
"Selain itu, kalau pembangunan Blok VI harus menunggu selesainya pembangunan Blok III, kami khawatir bangunan Blok VI akan rubuh karena kondisinya sudah memprihatinkan," ujar Siswanto.
Siswanto mengatakan para pedagang berharap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo serius memperhatikan kondisi pedagang Blok VI. "Kami adalah korban kebakaran yang lebih dulu, tetapi hingga saat ini belum ada penyelesaian," katanya.
Pedagang Blok VI lainnya, Tobing, juga mengungkapkan hal senada. Dia bahkan melontarkan rasa kecewa karena PD Pasar Jaya tidak menjalankan perintah Gubernur untuk segera membangun pasar tersebut.
"Plafon pasar malah pernah rubuh beberapa waktu lalu. Untung tidak ada korban," keluh Tobing. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NAV)
