3 Poin Penting Anies Soal Kelanjutan Megaproyek yang Sudah Berjalan

Jakarta: Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan buka suara terkait dengan megaproyek nasional yang saat ini sudah berjalan. Megaproyek tersebut meliputi konektivitas jalan tol, jembatan terpanjang, bendungan, pembangunan pipa gas, hingga ibukota baru IKN di Kalimantan Timur.  Terdapat dilema tersendiri, bahkan ada dua kubu pendapat masyarakat yang menolak megaproyek, namun tidak sedikit pula yang menyayangkan dihentikan karena sudah mengeluarkan dana besar.  Pertanyaannya, jika Anies terpilih menjadi RI 1 apakah ia akan melanjutkan proyek-proyek besar tersebut, atau malah menghentikannya? Menanggapi hal tersebut, Anies pun memaparkan lewat beberapa poin penting: 1. Keputusan berdasarkan argumen masuk akal Menurut Anies, apapun keputusan yang diambil harus berdasarkan argumen yang masuk akal. Ia pun berjanji tidak akan terpengaruh oleh tekanan pihak-pihak lain termasuk parpol pengusung maupun oposisi. "Ketika saya bertugas di DKI saya pun tak punya parpol. Diusung 2 parpol apa yang terjadi, kita susun argumen masuk akal, termasuk argumen untuk parpol-parpol yang berseberangan. Saya percaya, hal yang baik untuk masyarakat itu akan diterima," ujar Anies. "Ada situasi dimana mereka akan memblok. Kami ingin menjual saham misalnya, akhirnya tak bisa terlaksana. Tapi saya percaya persuasi, dan pada akhirnya bargaining yang terkuat adalah dukungan dari rakyat. Itu jauh lebih powerful daripada dukungan dari 1-2 parpol," terang Anies.     2. Mempertimbangkan keadilan menyeluruh Dalam menentukan keputusan ataupun kebijakan, tidak terkecuali soal megaproyek, Anies tetap berkomitmen untuk memenuhi unsur keadilan. Ia tidak ingin masyarakat di area megaproyek justru tidak mendapatkan dampak ekonomi sama sekali. "Keadilan ini konkretnya pertama harus memastikan seluruh rakyat mendapat kebutuhan makan terpenuhi. Ini nomor satu. Dari yang memproduksi ke yang mengkonsumsi. Lalu memberikan akses pekerjaan di tempat-tempat yang tdak ada akses pekerjaan. Di situ konsep keadilan dilaksanakan," lanjut Anies.  3. Harus berdasarkan 4 prinsip Anies juga mengingatkan, megaproyek pada dasarnya dibiayai oleh uang rakyat. Karena itu ada 4 prinsip yang harus terpenuhi antara lain; berkeadilan, kepentingan publik, menggunakan data, common sense, akal sehat, serta regulasi. "Soal megaproyek, ini bukan selera, ini uang rakyat, yang dibiayai dengan uang rakyat. Maka, yang akan saya kerjakan adalah meminta asesmen objektif dengan 4 prinsipal tadi, di tiap-tiap hal yang dianggap problematik, lalu laporkan kepada publik. Jadi bukan selera seorang presiden terpilih, atau selera seorang menteri yang baru ditunjuk, tapi ini dikerjakan tim yang transparan, laporkan ke publik, apa solusinya, bahas dengan publik, sehingga ketika itu dijadikan keputusan, maka publik tahu bahwa uangnya tidak sia-sia," tegas Anies.