Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut gejala demam dan bercak merah pada kulit yang dialami warga Cilandak, Jakarta Selatan, diduga chikungunya. Pasien dilaporkan terpapar sejak April 2022 dan dinyatakan sudah sembuh setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
"Update untuk di Kelurahan Cipete Selatan, Cilandak, kita sedang lakukan swab ke tikus dalam rangka kewaspadaan dini untuk penyakit yang berpotensi ditularkan tikus," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes Maxi Rondonuwu di Jakarta, Jumat, 3 Juni 2022.
Dia menuturkan Kemenkes menerima laporan ada delapan warga di RT08 dan RT10 RW02, Cipete Selatan, Cilandak, terpapar virus yang penularannya diduga dari tikus. Pasien dilaporkan terinfeksi sejak April 2022.
Maxi mengatakan tim dari Kemenkes telah melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi kejadian. Yakni dengan memeriksa spesimen pasien maupun tikus yang diambil melalui swab.
"Ternyata delapan penduduk itu lebih cenderung chikungunya," ungkap dia.
Namun hal itu belum bisa dipastikan. Kemenkes masih menunggu hasil laporan spesimen tikus yang masih diperiksa tim laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB).
Baca: Kemenkes: 35,81% Calon Jemaah Haji Berisiko Tinggi Terkena Penyakit
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah terus meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penyakit yang ditularkan hewan ke manusia. Yakni melalui pendekatan one health antara lingkungan, manusia, dan hewan.
"Beberapa virus memang loncat dari hewan ke manusia. Kita bangun sistem kerja sama dengan Kementerian Pertanian terhadap semua virus yang ada," kata Budi.
Kemenkes dan Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan surveilance bersama terhadap risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia. "Tidak usah terlalu panik, seperti wabah black death sudah ratusan tahun lalu," pesan dia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) menyebut gejala demam dan bercak merah pada kulit yang dialami warga Cilandak,
Jakarta Selatan, diduga
chikungunya. Pasien dilaporkan terpapar sejak April 2022 dan dinyatakan sudah sembuh setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
"
Update untuk di Kelurahan Cipete Selatan, Cilandak, kita sedang lakukan swab ke tikus dalam rangka kewaspadaan dini untuk penyakit yang berpotensi ditularkan tikus," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes Maxi Rondonuwu di Jakarta, Jumat, 3 Juni 2022.
Dia menuturkan Kemenkes menerima laporan ada delapan warga di RT08 dan RT10 RW02, Cipete Selatan, Cilandak, terpapar virus yang penularannya diduga dari tikus. Pasien dilaporkan terinfeksi sejak April 2022.
Maxi mengatakan tim dari Kemenkes telah melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi kejadian. Yakni dengan memeriksa spesimen pasien maupun tikus yang diambil melalui swab.
"Ternyata delapan penduduk itu lebih cenderung chikungunya," ungkap dia.
Namun hal itu belum bisa dipastikan. Kemenkes masih menunggu hasil laporan spesimen tikus yang masih diperiksa tim laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB).
Baca:
Kemenkes: 35,81% Calon Jemaah Haji Berisiko Tinggi Terkena Penyakit
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah terus meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penyakit yang ditularkan hewan ke manusia. Yakni melalui pendekatan one health antara lingkungan, manusia, dan hewan.
"Beberapa virus memang loncat dari hewan ke manusia. Kita bangun sistem kerja sama dengan Kementerian Pertanian terhadap semua virus yang ada," kata Budi.
Kemenkes dan Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan surveilance bersama terhadap risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia. "Tidak usah terlalu panik, seperti wabah black death sudah ratusan tahun lalu," pesan dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)