Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Zainut Tauhid Sa'adi. ANTARA/HO-MCH 2023
Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Zainut Tauhid Sa'adi. ANTARA/HO-MCH 2023

Wamenag Sebut Pelaksanaan Haji 2023 Banyak Tantangan

Antara • 22 Juni 2023 23:14
Madinah: Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Zainut Tauhid Sa'adi mengakui pelaksanaan ibadah haji 1444 H/2023 M memiliki banyak tantangan. Salah satunya kuota jemaah haji yang kembali normal usai masa pandemi.
 
Wamenag menjelaskan Indonesia mendapatkan kuota tambahan 8.000 dari kuota awal 221 ribu, dengan 30 persen atau 67 ribu di antaranya adalah lansia. Kondisi itu mendorong dibuatkan satu layanan khusus lansia, sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
 
"Pertama karena akumulasi dari tahun 2022 mereka tidak bisa berangkat karena ada pembatasan, yakni yang bisa berangkat hanya usia di bawah 65 tahun, sehingga tahun ini ada penumpukan jumlah lansia," kata Wamenag, di Mekkah, Kamis, 22 Juni 2023.

Sehingga, kata Zainut, Kementerian Agama memiliki kebijakan afirmasi untuk jemaah haji lansia. Sehingga diharapkan bisa dikurangi bahkan pada titik tertentu sudah tidak ada lagi.
 
"Ke depan, jemaah haji itu sudah rata-rata usianya tidak lansia. Karena memang ibadah haji itu membutuhkan tidak hanya sekadar persyaratan syariah, tetapi juga persyaratan kesehatan. Sebagian besar ibadah haji adalah ibadah yang membutuhkan fisik besar sekali," jelas dia. 
Baca: Berangkat Haji, AHY Sambut Anies Baswedan di Bandara Soetta

Tantangan kedua, kata Wamenag, saat ini Kota Mekkah masuk musim panas dengan kisaran suhu 42 derajat Celcius. Sehingga jemaah haji membutuhkan perhatian agar menjaga kesehatannya, baik dari aspek minuman supaya tidak dehidrasi, konsumsi makanan yang teratur, istirahat, dan menghindari hal-hal yang tidak penting.
 
"Cukup memperbanyak ibadah di hotel masing-masing, memperbanyak berzikir, memperbanyak membaca Alquran, sholawat, dan memperbanyak amalan sunah lainnya," kata dia.
 
Dengan demikian, kata dia, jemaah haji memiliki kesiapan menghadapi tahapan puncak ibadah haji yang diawali dengan wukuf di Arafah. Kemudian berlanjut pada tahapan berikutnya yang membutuhkan energi yang cukup besar.
 
"Inilah pentingnya jemaah perlu menghemat tenaga dan kepada pembimbing haji saling membantu dan bekerja sama dengan baik dengan PPIH agar pelaksanaan haji berjalan dengan baik dan lancar, sehingga bisa mendapatkan haji mabrur," ungkap dia.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan