Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyesalkan sikap aparat penegak hukum termasuk pemerintah yang terkesan fobia dengan seseorang yang mengenakan pakaian tertentu. Pernyataan ini menanggapi sikap polisi yang merazia seseorang berpakaian cadar.
"Kami sangat sayangkan pemerintah, penegak hukum kalau paranoid segala macam yang rugi masyarakatnya, kayak kemarin teman-teman yang bercadar dirazia," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 19 Mei 2018.
Menurutnya, sikap kepolisian yang terlalu menyudutkan seseorang dengan pakaiannya justru akan melahirkan bibit terorisme. "Itu meningkatkan radikalisme malah menimbulkan bibit terorisme baru," ujarnya.
Tak hanya itu, Mardani juga mengkritisi cara aparat mengidentifikasikan pelaku teror dengan ciri dan pakaian tertentu. Padahal, kata dia polisi seharusnya mengidentifikasi pelaku teror dengan meningkatkan fungsi intelijen.
Baca: Menteri Agama Minta Masyarakat Menghargai Pemakai Cadar
"Kita harus perkuat intelejen. Dan kita harus deteksi dengan cepat siapa pelakunya," pungkasnya.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebelumnya meminta semua pihak menghargai orang yang memakai cadar. Apalagi, penggunaan cadar dilakukan semata unuk menjalankan perintah agama.
Lukman berharap masyarakat mau berpikir positif. Ia tak ingin menilai seseorang hanya melalui atribut yang sebetulnya perintah agama.
"Semua perlu menghormati mereka yang bercadar. Apalagi kalau bercadar itu karena alasan pemahaman, pengamalan ajaran agama yang dianut," kata Lukman di Gedung Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 18 Mei 2018.
Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyesalkan sikap aparat penegak hukum termasuk pemerintah yang terkesan fobia dengan seseorang yang mengenakan pakaian tertentu. Pernyataan ini menanggapi sikap polisi yang merazia seseorang berpakaian cadar.
"Kami sangat sayangkan pemerintah, penegak hukum kalau paranoid segala macam yang rugi masyarakatnya, kayak kemarin teman-teman yang bercadar dirazia," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 19 Mei 2018.
Menurutnya, sikap kepolisian yang terlalu menyudutkan seseorang dengan pakaiannya justru akan melahirkan bibit terorisme. "Itu meningkatkan radikalisme malah menimbulkan bibit terorisme baru," ujarnya.
Tak hanya itu, Mardani juga mengkritisi cara aparat mengidentifikasikan pelaku teror dengan ciri dan pakaian tertentu. Padahal, kata dia polisi seharusnya mengidentifikasi pelaku teror dengan meningkatkan fungsi intelijen.
Baca: Menteri Agama Minta Masyarakat Menghargai Pemakai Cadar
"Kita harus perkuat intelejen. Dan kita harus deteksi dengan cepat siapa pelakunya," pungkasnya.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebelumnya meminta semua pihak menghargai orang yang memakai cadar. Apalagi, penggunaan cadar dilakukan semata unuk menjalankan perintah agama.
Lukman berharap masyarakat mau berpikir positif. Ia tak ingin menilai seseorang hanya melalui atribut yang sebetulnya perintah agama.
"Semua perlu menghormati mereka yang bercadar. Apalagi kalau bercadar itu karena alasan pemahaman, pengamalan ajaran agama yang dianut," kata Lukman di Gedung Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 18 Mei 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)
