Jakarta: Dana Desa menjadi sorotan dunia. Program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tersebut dianggap efektif membangun Indonesia dan memberikan kesempatan pemerintahan desa mengembangkan potensi kawasanya.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Desa PDTT Anwar Sanusi saat membuka Workshop Peningkatan Kapasitas Penyusunan Naskah Perjanjian Kerja Sama Internasional dan Tata Cara Keprotokolan Internasional di Bogor, Senin, 2 Juli 2018. Hal itu dibuktikan dengan diundangya Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo memaparkan program Dana Desa di di Forum Internasional IFAD di Roma, Italia.
“Saat ini negara lain menunggu kisah sukses pelaksanaan dana desa. Terbukti beberapa waktu lalu, Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo diminta berbicara di Forum Internasional IFAD di Roma untuk memaparkan keberhasilan program Dana Desa,” kata Anwar dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Juli 2018.
Bukti lain Dana Desa menjadi sorotan dunia terlihat dari meningkaknya intensitas kerja sama luar negeri di Kemendes PDTT di berbagai sektor, di antaranya dengan lembaga-lembaga internasional dan terlibat dalam berbagai forum internasional. Menurutnya, keberadaan Kemendes PDTT membuat kepercayaan dunia internasional semakin meningkat, baik secara multilateral maupun bilateral.
“Tumbuh kepercayaan dari negara-negara lain, posisi kita menjadi penting, mereka ingin menjalin hubungan atau relasi dengan pemerintah Republik Indonesia,” katanya.
Untuk itu diperlukan kesiapan dukungan administrasi dalam mempersiapkan diri baik-baik dengan adanya golden opportunity yaitu keterlibatan kementerian dengan pihak luar negeri. “Mau tidak mau kita berada di orbit global, sehingga kita harus mempersiapkan diri membekali dengan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan orbit tersebut agar kita tidak terpental keluar dari orbit di mana kita berada,” ucapnya.
Menurut Anwar, bukan hanya dukungan keuangan atau politik, namun dukungan administrasi menjadi sangat penting. Seluruh pihak di Kemendes PDTT harus merasa bangga menjadi bagian dari bangsa yang sedang membangun dengan membangkitkan gerakan pembangunan di tingkat rural (desa), yang kesuksesannya sangat dinanti dunia.
“Untuk itu kita harus paham bagaimana menyiapkan letter of intent, memorandum of understanding, atau letter of agreement dengan negara-negara atau lembaga lain di luar negeri,” katanya.
Workshop ini diikuti oleh Bagian Hukum dan Ortala di masing-masing kedirjenan dan keprotokolan Kemendes PDTT, dengan menghadirkan pembicara dan narasumber dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian secretariat Negara Republik Indonesia.
Jakarta: Dana Desa menjadi sorotan dunia. Program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tersebut dianggap efektif membangun Indonesia dan memberikan kesempatan pemerintahan desa mengembangkan potensi kawasanya.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Desa PDTT Anwar Sanusi saat membuka Workshop Peningkatan Kapasitas Penyusunan Naskah Perjanjian Kerja Sama Internasional dan Tata Cara Keprotokolan Internasional di Bogor, Senin, 2 Juli 2018. Hal itu dibuktikan dengan diundangya Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo memaparkan program Dana Desa di di Forum Internasional IFAD di Roma, Italia.
“Saat ini negara lain menunggu kisah sukses pelaksanaan dana desa. Terbukti beberapa waktu lalu, Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo diminta berbicara di Forum Internasional IFAD di Roma untuk memaparkan keberhasilan program Dana Desa,” kata Anwar dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Juli 2018.
Bukti lain Dana Desa menjadi sorotan dunia terlihat dari meningkaknya intensitas kerja sama luar negeri di Kemendes PDTT di berbagai sektor, di antaranya dengan lembaga-lembaga internasional dan terlibat dalam berbagai forum internasional. Menurutnya, keberadaan Kemendes PDTT membuat kepercayaan dunia internasional semakin meningkat, baik secara multilateral maupun bilateral.
“Tumbuh kepercayaan dari negara-negara lain, posisi kita menjadi penting, mereka ingin menjalin hubungan atau relasi dengan pemerintah Republik Indonesia,” katanya.
Untuk itu diperlukan kesiapan dukungan administrasi dalam mempersiapkan diri baik-baik dengan adanya golden opportunity yaitu keterlibatan kementerian dengan pihak luar negeri. “Mau tidak mau kita berada di orbit global, sehingga kita harus mempersiapkan diri membekali dengan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan orbit tersebut agar kita tidak terpental keluar dari orbit di mana kita berada,” ucapnya.
Menurut Anwar, bukan hanya dukungan keuangan atau politik, namun dukungan administrasi menjadi sangat penting. Seluruh pihak di Kemendes PDTT harus merasa bangga menjadi bagian dari bangsa yang sedang membangun dengan membangkitkan gerakan pembangunan di tingkat rural (desa), yang kesuksesannya sangat dinanti dunia.
“Untuk itu kita harus paham bagaimana menyiapkan letter of intent, memorandum of understanding, atau letter of agreement dengan negara-negara atau lembaga lain di luar negeri,” katanya.
Workshop ini diikuti oleh Bagian Hukum dan Ortala di masing-masing kedirjenan dan keprotokolan Kemendes PDTT, dengan menghadirkan pembicara dan narasumber dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian secretariat Negara Republik Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)