Jakarta: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan kunci menyelesaikan kemiskinan ekstrem hingga nol persen ada pada data. Integrasi data kemiskinan ekstrem harus dimulai dari tingkat desa.
"Harus berbasis data mikro, by name by address, satu nama satu alamat. Inilah yang harus betul-betul dipersiapkan," kata Halim Iskandar di Desa Kemloko, Nglegok, Blitar, Jawa Timur, Minggu, 17 Oktober 2021.
Menurut dia, Kemendes PDTT sedang merampungkan pemutakhiran data berbasis SDGs Desa yang di dalamnya memuat kondisi warga. Melalui data berbasis SDGs Desa, semua program dan bantuan pemerintah diharapkan betul-betul tepat sasaran.
"Untuk kebutuhan itu, mengentaskan kemiskinan ekstrem tidak butuh anggaran terlalu besar karena semua sudah ada, tinggal menetapkan sasaran," ujar Gus Menteri, sapaan akrab Abdul Halim.
Baca: Wapres: Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Papua Rampung Akhir 2021
Mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur itu meminta para pendamping desa segera menyelesaikan tugasnya. Hal yang paling mendesak saat ini ialah menyelesaikan pemutakhiran data berbasis SDGs Desa demi menuntaskan kemiskinan ekstrem.
"Pemutakhiran data berbasis SDGs Desa merupakan salah satu faktor utama di dalam pencapaian target pembangunan desa," kata Abdul Halim.
Jakarta: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan kunci menyelesaikan
kemiskinan ekstrem hingga nol persen ada pada data. Integrasi data
kemiskinan ekstrem harus dimulai dari tingkat desa.
"Harus berbasis data mikro,
by name by address, satu nama satu alamat. Inilah yang harus betul-betul dipersiapkan," kata Halim Iskandar di Desa Kemloko, Nglegok, Blitar, Jawa Timur, Minggu, 17 Oktober 2021.
Menurut dia,
Kemendes PDTT sedang merampungkan pemutakhiran data berbasis SDGs Desa yang di dalamnya memuat kondisi warga. Melalui data berbasis SDGs Desa, semua program dan bantuan pemerintah diharapkan betul-betul tepat sasaran.
"Untuk kebutuhan itu, mengentaskan kemiskinan ekstrem tidak butuh anggaran terlalu besar karena semua sudah ada, tinggal menetapkan sasaran," ujar Gus Menteri, sapaan akrab Abdul Halim.
Baca:
Wapres: Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Papua Rampung Akhir 2021
Mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur itu meminta para pendamping desa segera menyelesaikan tugasnya. Hal yang paling mendesak saat ini ialah menyelesaikan pemutakhiran data berbasis SDGs Desa demi menuntaskan kemiskinan ekstrem.
"Pemutakhiran data berbasis SDGs Desa merupakan salah satu faktor utama di dalam pencapaian target pembangunan desa," kata Abdul Halim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
