Bogor: Jaringan terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatra Utara, Rabbial Muslim Nasution, masih gelap. Polisi tengah melacak kelompok Rabbial.
"Masih belum bisa kita ketahui siapa kelompoknya, kemungkinan mereka dari jaringan yang lain atau satu jaringan yang belajar dari media sosial," kata Kapolda Sumatra Utara Irjen Agus Andrianto di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju di Sentul, Bogor, Rabu, 13 November 2019.
Polisi masih mengembangkan kasus ini. Ada benang merah yang sedang dirunut dari sang bomber hingga keluarga. Termasuk catatan tindakan Rabbial.
Agus sudah berkoordinasi dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror. Cakupan koordinasi akan lebih luas dengan tujuan stabilitas di Sumatra Utara.
"Karena mereka berada di lingkungan kita di mana pun juga tinggal di wilayah Sumut dan wilayah Indonesia," kata Agus.
Polisi, terang dia, telah melakukan berbagai pencegahan terorisme. Ada beberapa orang yang ditangkap karena terindikasi merencanakan teror.
"Kita terakhir melakukan penangkapan tanggal 20 Oktober menjelang pelantikan presiden, itu ada tiga orang kita tangkap dari jaringan terorisme yang ada di Sumut," kata dia.
Bom bunuh diri menghantam Polrestabes Medan. Rabbial menyusup mengenakan jaket ojek daring. Rabbial menembus gerbang saat warga ramai mendatangi Polrestabes Medan.
Saat itu, masyarakat sedang mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) yang dibutuhkan untuk seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Pelaku sempat berjalan sekitar 30 sampai 50 meter dari pintu gerbang Polrestabes Medan.
Pukul 08.45 WIB, bom yang dibawa pelaku meledak di halaman Polrestabes Medan. Enam orang luka ringan akibat peristiwa tersebut.
Korban yakni empat polisi, satu pegawai harian lepas, dan satu masyarakat. Sedangkan Rabbial tewas di tempat.
Bogor: Jaringan terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatra Utara, Rabbial Muslim Nasution, masih gelap. Polisi tengah melacak kelompok Rabbial.
"Masih belum bisa kita ketahui siapa kelompoknya, kemungkinan mereka dari jaringan yang lain atau satu jaringan yang belajar dari media sosial," kata Kapolda Sumatra Utara Irjen Agus Andrianto di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju di Sentul, Bogor, Rabu, 13 November 2019.
Polisi masih mengembangkan kasus ini. Ada benang merah yang sedang dirunut dari sang bomber hingga keluarga. Termasuk catatan tindakan Rabbial.
Agus sudah berkoordinasi dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror. Cakupan koordinasi akan lebih luas dengan tujuan stabilitas di Sumatra Utara.
"Karena mereka berada di lingkungan kita di mana pun juga tinggal di wilayah Sumut dan wilayah Indonesia," kata Agus.
Polisi, terang dia, telah melakukan berbagai pencegahan terorisme. Ada beberapa orang yang ditangkap karena terindikasi merencanakan teror.
"Kita terakhir melakukan penangkapan tanggal 20 Oktober menjelang pelantikan presiden, itu ada tiga orang kita tangkap dari jaringan terorisme yang ada di Sumut," kata dia.
Bom bunuh diri menghantam Polrestabes Medan. Rabbial menyusup mengenakan jaket ojek daring. Rabbial menembus gerbang saat warga ramai mendatangi Polrestabes Medan.
Saat itu, masyarakat sedang mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) yang dibutuhkan untuk seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Pelaku sempat berjalan sekitar 30 sampai 50 meter dari pintu gerbang Polrestabes Medan.
Pukul 08.45 WIB, bom yang dibawa pelaku meledak di halaman Polrestabes Medan. Enam orang luka ringan akibat peristiwa tersebut.
Korban yakni empat polisi, satu pegawai harian lepas, dan satu masyarakat. Sedangkan Rabbial tewas di tempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)
