BNPT: Eks Napi Teroris yang Berulah tak Ikut Deradikalisasi

medcom.id, Jakarta: Sejumlah pelaku teror di Tanah Air diketahui sebagai bekas narapidana teroris. Mereka berulah lagi usai keluar dari lembaga pemasyarakatan. Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris memastikan, para pelaku yang berulah itu tidak ikut program deradikalisasi. Mereka menolak masuk lantaran ideologinya sudah sulit 'ditembus'. "Seperti di Bandung, Samarinda, dan Medan. Orang-orang seperti itu kan memang tidak mau ikut (deradikalisasi) dari awal, tidak bisa disentuh," kata Irfan kepada Metrotvnews.com, Kamis 2 Maret 2017. Irfan mafhum, publik bakal melihat hal itu itu sebagai bentuk kurang optimalnya deradikalisasi. Walaupun, menurut dia, jumlah narapidana teroris yang 'lulus' dalam program deradikalisasi lebih banyak. "Mereka sekarang sibuk dengan kegiatan yang telah kita arahkan, kita dampingi, kita perkuat, dan kita berdayakan," ujar Irfan. Baca: Deradikalisasi Dinilai Gagal BNPT tidak mau ambil pusing dengan opini miring yang mencuat lagi soal deradikalisasi. Bagi BNPT, kata Irfan, program yang ada mesti jalan terus. "Kalau dikatakan tidak optimal, kami terima kasih. Kalau dikatakan gagal, mungkin dia tidak paham," ucap Irfan. Efektivitas deradikalisasi yang digagas pemerintah melalui BNPT kembali dipertanyakan usai insiden teror di Cicendo, Bandung. Yayat Cahdiyat alias Abu Salam, 41, sang pelaku, diketahui residivis kasus teror. Dia tewas dalam penyergapan di Kantor Kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung, Jawa Barat.