medcom.id, Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia mendapat apresiasi dari International Criminal Police Organization (Interpol). Tak hanya itu, Indonesia rencananya akan dimasukkan dalam steering committee DVI Interpol.
Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan, rencana tersebut tercetus karena peran DVI Indonesia di kancah internasional. Tim Indonesia sering dikirim untuk membantu berbagai kasus di luar negeri.
"Kita tak hanya melakukan DVI Indonesia saja tapi kita juga punya peran di internasional. Di kebakaran Australia, Korea, terakhir di Ukraina dan Belanda," ujar Anas di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jatim, Kamis (15/1/2015).
Menurut Anas, DVI Indonesia sudah memiliki nama di kancah internasional sehingga mendapat posisi penting di Interpol. "Kita dikenal dan mungkin dinilai beda dengan rekan-rekan DVI lain. Kita akan jadi komite di sana," beber dia.
Seperti diketahui, Polda Jatim menerima kedatangan dari unit DVI Interpol pada Rabu, 14 Januari kemarin. Unit yang dipimpin Simon Djidrovski selaku koordinator DVI Interpol itu mengapresiasi kinerja Indonesia dalam proses identifikasi korban AirAsia QZ8501.
"Interpol ke sini dari DVI pusat interpol untuk mendukung untuk kegiatan DVI Indonesia. Kami apresiasi otoritas Indonesia dalam kasus ini. Ini memperlihatkan hasil yang bagus," kata Djidrovski saat tiba di Mapolda Jatim, Rabu kemarin.
medcom.id, Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia mendapat apresiasi dari International Criminal Police Organization (Interpol). Tak hanya itu, Indonesia rencananya akan dimasukkan dalam
steering committee DVI Interpol.
Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan, rencana tersebut tercetus karena peran DVI Indonesia di kancah internasional. Tim Indonesia sering dikirim untuk membantu berbagai kasus di luar negeri.
"Kita tak hanya melakukan DVI Indonesia saja tapi kita juga punya peran di internasional. Di kebakaran Australia, Korea, terakhir di Ukraina dan Belanda," ujar Anas di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jatim, Kamis (15/1/2015).
Menurut Anas, DVI Indonesia sudah memiliki nama di kancah internasional sehingga mendapat posisi penting di Interpol. "Kita dikenal dan mungkin dinilai beda dengan rekan-rekan DVI lain. Kita akan jadi komite di sana," beber dia.
Seperti diketahui, Polda Jatim menerima kedatangan dari unit DVI Interpol pada Rabu, 14 Januari kemarin. Unit yang dipimpin Simon Djidrovski selaku koordinator DVI Interpol itu mengapresiasi kinerja Indonesia dalam proses identifikasi korban AirAsia QZ8501.
"Interpol ke sini dari DVI pusat interpol untuk mendukung untuk kegiatan DVI Indonesia. Kami apresiasi otoritas Indonesia dalam kasus ini. Ini memperlihatkan hasil yang bagus," kata Djidrovski saat tiba di Mapolda Jatim, Rabu kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
