MUI Pelototi Tayangan Ramadan di Televisi

Jakarta: Majelis Ulama Indonesia (MUI) memantau tayangan televisi di bulan Ramadan 1443 Hijriah. Program pemantauan tayangan dilakukan Komisi Infokom MUI sejak 2005. Ketua Komisi Infokom MUI Pusat Mabroer mengatakan MUI bertugas memantau tayangan televisi sesuai dengan koridor syariah. Semua program televisi yang tayang pada bulan suci ramadan harus memberikan spirit dan pesan moral agama yang mencerahkan. "Dari yang belum tahu menjadi tahu, yang sudah tahu menjadi semakin kuat pengetahuannya,” ujar Mabroer, Jakarta, Rabu, 6 April 2022. Mabroer menyampaikan kegiatan pemantauan ini menghasilkan dua hal penting, yakni terkait penayangan televisi yang memperoleh penghargaan dan penayangan televisi yang mendapatkan catatan. “Tayangan program televisi yang telah mendapatkan penghargaan dari MUI karena telah memberikan tayangan spirit dan pesan moral agama selama bulan ramadan diharapkan dapat mempertahankan prestasinya pada tahun-tahun berikutnya,” ujar dia. Baca: Ridwan Kamil Berharap Semangat Ramadan Jadi Titik Balik Kekuatan Negara Sedangkan tayangan yang mendapat catatan peringatan dari MUI diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi lembaga terkait dalam penyelenggaraan penayangan program televisi ramadan pada tahun berikutnya. Mabroer berharap kegiatan pemantauan tayangan ini dapat berdampak positif dan menjadi program bersama karena televisi merupakan agen perubahan. Baik perubahan prilaku, pemahaman, hingga peradaban. "Televisi sangat penting untuk kita awasi bersama. Jika penayangan televisi tidak dilakukan pemantauan, maka dikhawatirkan ke depannya peradaban akan sulit untuk dikendalikan," ujar dia.