medcom.id, Padang: Riko Martino, kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Ia merupakan Napi yang tersandung kasus nakoba.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumbar, Sunar Agus mengatakan, Riko diketahui kabur pada Jumat, 13 Oktober 2017, sekitar pukul 19.00 WIB. Ia diduga bisa melarikan diri saat pertukaran jam tugas penjagaan Lapas pukul 18.00 WIB.
"Narapidana bersangkutan bersembunyi di bengkel yang posisinya tidak jauh dari kamar," kata Sunar seperti dilansir Antara, Sabtu 14 Oktober 2017.
Saat melihat situasi aman, Riko disebut lari menuju tembok di dekat pos menara tiga yang posisinya di bagian belakang Lapas. Kebetulan, kata Sunar, pos itu sedang tidak ada petugas. "Karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)."
Riko kabur menggunakan tiang tenda yang ditemukan di dekat pos menara tiga untuk keluar dari tembok penjara. Diduga tiang tersebut digunakan sebagai tangga untuk melewati tembok Lapas.
Personel Lapas bersama pihak kepolisian masih terus melakukan pencarian Napi tersebut. Pencarian dilakukan dengan menyisir wilayah seputaran Lapas, dan sejumlah lokasi yang diperkirakan jadi tujuan pelarian napi.
Sunar Agus menyebut insiden ini merupakan kecelakan. Ia juga memastikan bakal melakukan pemeriksaan internal untuk mencari unsur kelalaian. "Kami tetap akan melakukan pemeriksaan untuk mencari apakah ada pihak yang perlu dimintai pertanggungjawaban," ungkapnya.
Riko Martino adalah narapidana kasus penyalahgunaan narkoba. Pria berusia 35 tahun itu divonis hukuman penjara empat tahun. Napi asal Kelurahan Batung Taba Nan XX, Lubuk Begalung, Padang itu, masuk ke Lapas sejak 27 Juli 2017. Riko diketahui kabur saat petugas melakukan pemeriksaan usai pergantian jam tugas. Riko Martino tidak ditemukan di kamarnya nomor 4A.
medcom.id, Padang: Riko Martino, kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Ia merupakan Napi yang tersandung kasus nakoba.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumbar, Sunar Agus mengatakan, Riko diketahui kabur pada Jumat, 13 Oktober 2017, sekitar pukul 19.00 WIB. Ia diduga bisa melarikan diri saat pertukaran jam tugas penjagaan Lapas pukul 18.00 WIB.
"Narapidana bersangkutan bersembunyi di bengkel yang posisinya tidak jauh dari kamar," kata Sunar seperti dilansir Antara, Sabtu 14 Oktober 2017.
Saat melihat situasi aman, Riko disebut lari menuju tembok di dekat pos menara tiga yang posisinya di bagian belakang Lapas. Kebetulan, kata Sunar, pos itu sedang tidak ada petugas. "Karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)."
Riko kabur menggunakan tiang tenda yang ditemukan di dekat pos menara tiga untuk keluar dari tembok penjara. Diduga tiang tersebut digunakan sebagai tangga untuk melewati tembok Lapas.
Personel Lapas bersama pihak kepolisian masih terus melakukan pencarian Napi tersebut. Pencarian dilakukan dengan menyisir wilayah seputaran Lapas, dan sejumlah lokasi yang diperkirakan jadi tujuan pelarian napi.
Sunar Agus menyebut insiden ini merupakan kecelakan. Ia juga memastikan bakal melakukan pemeriksaan internal untuk mencari unsur kelalaian. "Kami tetap akan melakukan pemeriksaan untuk mencari apakah ada pihak yang perlu dimintai pertanggungjawaban," ungkapnya.
Riko Martino adalah narapidana kasus penyalahgunaan narkoba. Pria berusia 35 tahun itu divonis hukuman penjara empat tahun. Napi asal Kelurahan Batung Taba Nan XX, Lubuk Begalung, Padang itu, masuk ke Lapas sejak 27 Juli 2017. Riko diketahui kabur saat petugas melakukan pemeriksaan usai pergantian jam tugas. Riko Martino tidak ditemukan di kamarnya nomor 4A.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
