Jakarta: Presiden Joko Widodo berkomitmen menyejahterakan TNI. Salah satu caranya dengan menggenjot penaikan tunjangan bagi prajurit.
"Pemerintah mengupayakan kredit perumahan untuk prajurit dan kita akan tingkatkan tunjangan TNI jadi 80 persen di 2020," kata Jokowi saat menjadi inspektur upacara memperingati HUT ke-74 TNI di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 5 Oktober 2019.
Di periode kedua, Jokowi akan menambah anggaran pertahanan bagi TNI dari Rp121 triliun menjadi Rp131 triliun. Menurut dia, hal ini selaras dengan niat pemerintah Indonesia untuk mengedepankan perekonomian.
"Hadirin cita-cita kita untuk jadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia harus didukung angkatan perang yang kuat," kata dia.
Jokowi ingin desain belanja negara ke depan digeser ke investasi pertahanan. Ada rencana strategis kekuatan pokok minimum yang akan disiapkan. Hal ini untuk menyongsong rencana jangka panjang 100 tahun Indonesia merdeka.
Kepala Negara juga ingin TNI mampu beradaptasi di tengah kemajuan teknologi. Hal itu akan didukung dengan penyediaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang mumpuni.
"TNI harus punya adopsi dan adaptasi peralatan baru, alutsista dalam negeri, TNI jangan terjegak ego matra, harus bersinergi dengan lembaga lain," ujar Jokowi.
Dari segi sumber daya manusia (SDM), Presiden akan mengawal profesionalisme TNI dengan menyediakan 60 jabatan baru perwira tinggi (pati). Selain itu, 450 posisi baru untuk anggota dengan pangkat kolonel berikut 300 posisi baru bagi pati TNI disiapkan.
"Ini komitmen pemerintah meningkatkan profesionalisme TNI," kata dia.
Jakarta: Presiden Joko Widodo berkomitmen menyejahterakan TNI. Salah satu caranya dengan menggenjot penaikan tunjangan bagi prajurit.
"Pemerintah mengupayakan kredit perumahan untuk prajurit dan kita akan tingkatkan tunjangan TNI jadi 80 persen di 2020," kata Jokowi saat menjadi inspektur upacara memperingati HUT ke-74 TNI di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 5 Oktober 2019.
Di periode kedua, Jokowi akan menambah anggaran pertahanan bagi TNI dari Rp121 triliun menjadi Rp131 triliun. Menurut dia, hal ini selaras dengan niat pemerintah Indonesia untuk mengedepankan perekonomian.
"Hadirin cita-cita kita untuk jadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia harus didukung angkatan perang yang kuat," kata dia.
Jokowi ingin desain belanja negara ke depan digeser ke investasi pertahanan. Ada rencana strategis kekuatan pokok minimum yang akan disiapkan. Hal ini untuk menyongsong rencana jangka panjang 100 tahun Indonesia merdeka.
Kepala Negara juga ingin TNI mampu beradaptasi di tengah kemajuan teknologi. Hal itu akan didukung dengan penyediaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang mumpuni.
"
TNI harus punya adopsi dan adaptasi peralatan baru, alutsista dalam negeri, TNI jangan terjegak ego matra, harus bersinergi dengan lembaga lain," ujar Jokowi.
Dari segi sumber daya manusia (SDM), Presiden akan mengawal profesionalisme TNI dengan menyediakan 60 jabatan baru perwira tinggi (pati). Selain itu, 450 posisi baru untuk anggota dengan pangkat kolonel berikut 300 posisi baru bagi pati TNI disiapkan.
"Ini komitmen pemerintah meningkatkan profesionalisme TNI," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
