Jakarta: Transformasi digital digadang menjadi solusi untuk peningkatan dan percepatan layanan di segala sektor, termasuk pelayanan kesehatan. Hal tersebut diyakini mempermudah kerja verifikasi terkait data hingga biaya, khususnya pelayanan terkait kecelakaan lalu lintas.
"Terkait dengan pelayanan rumah sakit, kami juga terus melakukan berbagai perbaikan, khususnya di akhir- akhir ini kami fokus pada soliditas untuk memastikan akurasi verifikasi batas tagihan rumah sakit," kata Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 18 Oktober 2024.
Pernyataan itu diungkap Dewi dalam kerja sama pihaknya dengan BPJS Ketengarakerjaan, untuk implementasi program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kecelakaan lalu lintas. Dengan kerja sama ini, transformasi digital menjadi pendekatan revolusioner meningkatkan pelayanan dan efisiensi.
Menurut Dewi, Jasa Raharja sebagai pembayar jaminan kecelakaan membutuhkan BPJS Ketenagakerjaan, sebagai pembayar jaminan berikutnya. Dia mengatakan kolaborasi kedua pihak membutuhkan akurasi data yang mumpuni.
"Kolaborasi ini memastikan perlindungan yang komprehensif bagi warga negara Indonesia sesuai haknya," tambah Dewi.
Dewi mengatakan dalam menjalankan fungsi pelayanan santunan, Jasa Raharja telah terintegrasi dengan stakeholder terkait, misalnya dengan Polri yang didukung dengan 34 Polda dan 508 Polres di seluruh Indonesia. Jasa Raharja juga menjalin kerja sama dengan 2.669 Rumah Sakit di seluruh wilayah Indonesia.
Pihaknya berharap kerja sama ini dapat menciptakan ekosistem perlindungan yang lebih solid bagi masyarakat. Sekaligus, mendorong partisipasi aktif dalam program jaminan sosial yang telah ditetapkan.
"Melalui langkah ini, Jasa Raharja dan BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih aman dalam menghadapi risiko kecelakaan kerja dan lalu lintas," ungkap Dewi.
Jakarta: Transformasi digital digadang menjadi solusi untuk peningkatan dan percepatan layanan di segala sektor, termasuk pelayanan kesehatan. Hal tersebut diyakini mempermudah kerja verifikasi terkait data hingga biaya, khususnya pelayanan terkait
kecelakaan lalu lintas.
"Terkait dengan pelayanan rumah sakit, kami juga terus melakukan berbagai perbaikan, khususnya di akhir- akhir ini kami fokus pada soliditas untuk memastikan akurasi verifikasi batas tagihan rumah sakit," kata Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana dikutip dari
Media Indonesia, Jumat, 18 Oktober 2024.
Pernyataan itu diungkap Dewi dalam kerja sama pihaknya dengan BPJS Ketengarakerjaan, untuk implementasi program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kecelakaan lalu lintas. Dengan kerja sama ini, transformasi digital menjadi pendekatan revolusioner meningkatkan pelayanan dan efisiensi.
Menurut Dewi, Jasa Raharja sebagai pembayar jaminan kecelakaan membutuhkan BPJS Ketenagakerjaan, sebagai pembayar jaminan berikutnya. Dia mengatakan kolaborasi kedua pihak membutuhkan akurasi data yang mumpuni.
"Kolaborasi ini memastikan perlindungan yang komprehensif bagi warga negara Indonesia sesuai haknya," tambah Dewi.
Dewi mengatakan dalam menjalankan fungsi pelayanan santunan, Jasa Raharja telah terintegrasi dengan stakeholder terkait, misalnya dengan Polri yang didukung dengan 34 Polda dan 508 Polres di seluruh Indonesia. Jasa Raharja juga menjalin kerja sama dengan 2.669 Rumah Sakit di seluruh wilayah Indonesia.
Pihaknya berharap kerja sama ini dapat menciptakan ekosistem perlindungan yang lebih solid bagi masyarakat. Sekaligus, mendorong partisipasi aktif dalam program jaminan sosial yang telah ditetapkan.
"Melalui langkah ini, Jasa Raharja dan BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih aman dalam menghadapi risiko kecelakaan kerja dan lalu lintas," ungkap Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
