Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah tengah bersiap mengendalikan mobilitas dan pengetatan protokol kesehatan (prrokes). Hal ini untuk mencegah lonjakan kasus covid-19 usai masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
“Semua pihak harus belajar dari negara-negara lain, yakni Tiongkok, Inggris, Jerman dan beberapa negara lainnya, yang mengalami gelombang ketiga kasus covid-19. Saya harap seluruh pemangku kepentingan dapat bersama-sama kompak menjaga kondisi yang sudah mulai membaik ini,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 Oktober 2021.
Menhub juga menginstruksikan operator memastikan kesiapan sarana transportasi massal. Hal ini meliputi aspek keselamatan, kelaikan, kondisi kesehatan sumber daya manusia (SDM) transportasi, dan aspek penting lainnya.
Baca: Cegah Ledakan Covid-19 Saat Nataru, Warga Diminta Tak Euforia
“Saya mendorong agar ramp check pada seluruh moda dapat dilakukan. Tidak hanya pengecekan kelaikan sarana, tetapi juga pengecekan kondisi kesehatan awak transportasinya,” ujar dia.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan landasan pengetatan mobilitas dan protokol kesehatan pada Natal dan tahun baru, yakni arahan Presiden Joko Widodo. Tren penurunan kasus covid-19 tidak boleh membuat semua pihak lengah.
“Kegiatan berskala besar dan luas, seperti libur nasional dan libur kegiatan keagamaan, biasanya menyebabkan kerumunan massa dan seringkali menyebabkan terjadinya lonjakan kasus covid-19,” kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan surat keputusan bersama tiga menteri telah menghapus cuti bersama pada 24 Desember 2021. Yang ada hanya libur Sabtu-Minggu biasa karena 25 Desember 2021 dan 1 Januari 2022 jatuh pada Hari Sabtu.
Dia mengungkapkan pihaknya telah mengoordinasikan kementerian/lembaga terkait menyiapkan kebijakan dan antisipasi menghadapi libur Natal dan tahun baru. Momen yang dianggap krusial, yaitu mulai 23 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022.
Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah tengah bersiap mengendalikan mobilitas dan pengetatan protokol kesehatan (prrokes). Hal ini untuk mencegah lonjakan kasus covid-19 usai masa libur
Natal 2021 dan
Tahun Baru 2022 (Nataru).
“Semua pihak harus belajar dari negara-negara lain, yakni Tiongkok, Inggris, Jerman dan beberapa negara lainnya, yang mengalami gelombang ketiga kasus covid-19. Saya harap seluruh pemangku kepentingan dapat bersama-sama kompak menjaga kondisi yang sudah mulai membaik ini,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 Oktober 2021.
Menhub juga menginstruksikan operator memastikan kesiapan sarana transportasi massal. Hal ini meliputi aspek keselamatan, kelaikan, kondisi kesehatan sumber daya manusia (SDM) transportasi, dan aspek penting lainnya.
Baca:
Cegah Ledakan Covid-19 Saat Nataru, Warga Diminta Tak Euforia
“Saya mendorong agar
ramp check pada seluruh moda dapat dilakukan. Tidak hanya pengecekan kelaikan sarana, tetapi juga pengecekan kondisi kesehatan awak transportasinya,” ujar dia.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan landasan pengetatan mobilitas dan protokol kesehatan pada
Natal dan tahun baru, yakni arahan Presiden Joko Widodo. Tren penurunan kasus covid-19 tidak boleh membuat semua pihak lengah.
“Kegiatan berskala besar dan luas, seperti libur nasional dan libur kegiatan keagamaan, biasanya menyebabkan kerumunan massa dan seringkali menyebabkan terjadinya lonjakan kasus covid-19,” kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan surat keputusan bersama tiga menteri telah menghapus cuti bersama pada 24 Desember 2021. Yang ada hanya libur Sabtu-Minggu biasa karena 25 Desember 2021 dan 1 Januari 2022 jatuh pada Hari Sabtu.
Dia mengungkapkan pihaknya telah mengoordinasikan kementerian/lembaga terkait menyiapkan kebijakan dan antisipasi menghadapi libur Natal dan tahun baru. Momen yang dianggap krusial, yaitu mulai 23 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
