medcom.id, Jakarta: Slamet, alias Morad Al Muneri, warga Aljazair, 44, menjadi salah satu korban ledakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Padahal, sejatinya Slamet sedang ingin mudik.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menjenguk korban di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat membeberkan kisah Slamet. Menurut dia, Slamet sebetulnya tidak niat mengunjungi daerah ledakan di Sarinah.
"Dia, pegawai konsulat Aljazair yang sebetulnya hari ini dia akan pulang, tapi mampir sebentar di situ dan akhirnya meledak bom itu," kata Fahri di RSPAD, Kamis (14/1/2015).
Dalam kesempatan itu, Fahri menyampaikan rasa duka cita kepada korban dan keluarga. Dia pun mengutuk aksi teror tersebut.
Fahri juga mengingatkan, kejadian di Thamrin harus menjadi pelajaran Bangsa Indonesia. Ia meminta masyarakat sadar ada gangguan terorisme yang nyata di Indonesia.
"Jadi, apa yang kita saksikan ini adalah suatu pemandangan yang harus menyadarkan kita bahwa didalam tubuh masyarakat ini ada kelompok-kelompok yang memang tidak senang melihat bangsa kita aman damai dan tertib," ungkap dia.
Ia menambahkan, "mereka menginginkan cara-cara yang kasar dan biadab. Oleh karena itu kita sebagai bangsa harus waspada dan kita mengecam segala tindakan ini, dalam bentuk apapun dan siapapun."
Selain itu, Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini juga meminta masyarakat berkomitmen memberantas paham terorisme dan tetap waspada. Indonesia bakal tetap berdiri tegak melawan terorisme.
Kepolisian, TNI, dan aparatur intelijen lainnya, lanjut Fahri harus bisa bekerja sama untuk menemukan dalang di balik penyerangan ini. "Cari tahu apa yang sebetulnya yang terjadi, dan memastikan tidak ada lagi yang terjadi, agar masarakat Indonesia berada dalam kedamaian," tegas dia.
medcom.id, Jakarta: Slamet, alias Morad Al Muneri, warga Aljazair, 44, menjadi salah satu korban ledakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Padahal, sejatinya Slamet sedang ingin mudik.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menjenguk korban di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat membeberkan kisah Slamet. Menurut dia, Slamet sebetulnya tidak niat mengunjungi daerah ledakan di Sarinah.
"Dia, pegawai konsulat Aljazair yang sebetulnya hari ini dia akan pulang, tapi mampir sebentar di situ dan akhirnya meledak bom itu," kata Fahri di RSPAD, Kamis (14/1/2015).
Dalam kesempatan itu, Fahri menyampaikan rasa duka cita kepada korban dan keluarga. Dia pun mengutuk aksi teror tersebut.
Fahri juga mengingatkan, kejadian di Thamrin harus menjadi pelajaran Bangsa Indonesia. Ia meminta masyarakat sadar ada gangguan terorisme yang nyata di Indonesia.
"Jadi, apa yang kita saksikan ini adalah suatu pemandangan yang harus menyadarkan kita bahwa didalam tubuh masyarakat ini ada kelompok-kelompok yang memang tidak senang melihat bangsa kita aman damai dan tertib," ungkap dia.
Ia menambahkan, "mereka menginginkan cara-cara yang kasar dan biadab. Oleh karena itu kita sebagai bangsa harus waspada dan kita mengecam segala tindakan ini, dalam bentuk apapun dan siapapun."
Selain itu, Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini juga meminta masyarakat berkomitmen memberantas paham terorisme dan tetap waspada. Indonesia bakal tetap berdiri tegak melawan terorisme.
Kepolisian, TNI, dan aparatur intelijen lainnya, lanjut Fahri harus bisa bekerja sama untuk menemukan dalang di balik penyerangan ini. "Cari tahu apa yang sebetulnya yang terjadi, dan memastikan tidak ada lagi yang terjadi, agar masarakat Indonesia berada dalam kedamaian," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
