medcom.id, Jakarta: Elektabilitas Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama anjlok usai tersangkut kasus dugaan penistaan agama. Tingkat keterpilihan Ahok kini tersisa 10,6 persen dari sebelumnya 24,6 persen.
"Dukungan terhadap Ahok tinggal 10,6 pada survei terakhir," kata Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016).
Ahok ditinggalkan basis utamanya, yaitu kelompok nonmuslim sebanyak 33,10 persen. Juga pemilih partai, yaitu PDIP sebanyak 29,20 persen.
Baca: Selasa, Ahok Diperiksa sebagai Tersangka
Sebesar 16,10 persen kelompok pemilih wanita pun menarik diri. Demikian pula pemilih usia 20-29 tahun (20,10 persen), tamatan SMP atau sederajat (21,6 persen), pendapatan Rp3,5 juta atau lebih (22,40 persen), suku selain Jawa, Sunda dan Betawi (32,30 persen) yang paling banyak meninggalkan Ahok.
Kelompok masyarakat yang kurang sering atau sama sekali tidak membaca Alquran juga banyak yang berpaling dari Ahok. Angkanya mencapai 19,70 persen. Begitu juga terhadap mereka yang kurang sering atau tidak pernah salat lima waktu di masjid. Angkanya 16,80 persen.
"Saat survei Ahok belum tersangka. Namun responden telah ditanya perihal dukungan bila Ahok menjadi tersangka kasus penistaan agama," ungkap Adrian.
Survei dilakukan pada 31 Oktober hingga 5 November 2016. Sebanyak 440 responden dipilih melalui metode multistage random sampling. Responden diwawancarai tatap muka dan menggunakan kuosioner dengan
margin of error-nya lebih kurang 4,8 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))