Jakarta: Daun kelor dipercaya bisa menjadi sumber makanan alternatif di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasangan calon nomor urut 4 Pilgub Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph Nae Soi menegaskan itu ketika menjawab permasalahan gizi buruk di NTT.

"Kita melihat bahwa sebenarnya masalah gizi buruk karena pemerintah tidak mendorong agar kelor menjadi sayur unggulan untuk memberikan protein bagi otak anak," kata Viktor dalam debat perdana Pilgub NTT, Kamis, 5 April 2018.

Baca: Viktor Pastikan NTT Tetap Panen di Musim Kemarau

Viktor menjelaskan pemanfaatan daun kelor telah terbukti berhasil mengentaskan gizi buruk di Afrika. Viktor menyayangkan sikap masyarakat yang tak terlalu peduli pada sumber makanan alternatif itu.

"Orang Afrika untuk menyelesaikan gizi buruk dengan makan kelor. Orang NTT tidak pernah mau makan kelor. Itu bertumbuh liar di NTT," ucap eks Ketua Fraksi Partai Gerindra itu.

Baca: Viktor: Pemimpin Harus Mengorbankan Diri untuk Rakyat

Ia menyebut gizi buruk perlu ditanggulangi dengan perubahan pola pikir masyarakat tentang daun kelor. Ia menyebut jenis tumbuhan itu memang khusus diciptakan untuk manusia.

"Hidupnya sampai 60 tahun, pohon ini enggak dimakan binatang. Memang dibuat untuk manusia supaya jangan ada gizi buruk," ucap dia.

Baca: Viktor-Joseph Jamin Benahi Infrastruktur Jalan dalam 3 Tahun

Viktor juga menyebut pemerintah harus menyediakan sapi perah bagi tiap rumah tangga. Perlu pula meningkatkan gizi bagi masyarakat melalui program-program tepat sasaran.

"Ke depan memang pemerintah harus pintar membuat program agar membantu anak-anak itu. Kan bicara ibu-ibu, ya pastilah ibu-ibu harus masak yang bagus, belajar makan ikan sarden yang bagus, karena itulah tempat protein tertinggi," ujar Viktor.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((OJE))