medcom.id Jakarta: Uji coba penghapusan sistem three in one memasuki tahap kedua. Penghapusan sistem ini membuat penumpukan kendaraan di jalan protokol, dari pagi hingga sore.
"Kemacetan sekarang ini tiga kali lipat. Biasanya sebelum diberlakukan uji coba penghapusan three in one, kepadatan terjadi sekitar pukul 06.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB. Kepadatan terjadi lagi sekitar pukul 11.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Sekarang pagi sampai sore masih padat," kata Ipda Adithia, Panit 7 Kesatuan dan Pengaturan Derektorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, saat ditemui Metrotvnews.com di Jalan Semanggi, Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2016).
Guna mengurai kemacetan, polisi memberlakukan sistem buka tutup arus lalu lintas. "Penumpukan dari jalur lambat dan jalur cepat semua padat, mobil cuma bisa jalan 10 sampai 20 kilometer," kata Adithia.
Ujicoba penghapusan three in one memasuki tahap kedua. Ujicoba dilakukan pada 11-13 April. Sementara ujicoba pertama telah dilakukan 5 sampai 8 April lalu.
Wacana penghapusan three in one dipicu pengungkapan kasus eksploitasi anak dan perdagangan manusia di Jakarta. Sistem ini juga memunculkan masalah dengan adanya joki.
Jalur three in one adalah kebijakan saat Jakarta dipimpin Gubernur Sutiyoso. Peraturan terkait three in one ini diteken pria yang kini menjabat Kepala Badan Intelijen Negara itu pada 2007.
Kebijakan ini melarang mobil yang berpenumpang kurang dari tiga orang melintas di jalan tertentu. Tujuannya, mengurangi kemacetan saat jam berangkat kerja dan jam pulang kerja.
Three in one diberlakukan pada pagi sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB dan sore pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Beberapa jalan yang masuk dalam kawasan three in one antara lain, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jalan Jenderal Sudirman, Jalan M.H. Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Majapahit, Jalan Gajah Mada, Jalan Pintu Besar Selatan, Jalan Pintu Besar Utara dan Jalan Hayam Wuruk.
medcom.id Jakarta: Uji coba penghapusan sistem
three in one memasuki tahap kedua. Penghapusan sistem ini membuat penumpukan kendaraan di jalan protokol, dari pagi hingga sore.
"Kemacetan sekarang ini tiga kali lipat. Biasanya sebelum diberlakukan uji coba penghapusan
three in one, kepadatan terjadi sekitar pukul 06.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB. Kepadatan terjadi lagi sekitar pukul 11.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Sekarang pagi sampai sore masih padat," kata Ipda Adithia, Panit 7 Kesatuan dan Pengaturan Derektorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, saat ditemui
Metrotvnews.com di Jalan Semanggi, Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2016).
Guna mengurai kemacetan, polisi memberlakukan sistem buka tutup arus lalu lintas. "Penumpukan dari jalur lambat dan jalur cepat semua padat, mobil cuma bisa jalan 10 sampai 20 kilometer," kata Adithia.
Ujicoba penghapusan three in one memasuki tahap kedua. Ujicoba dilakukan pada 11-13 April. Sementara ujicoba pertama telah dilakukan 5 sampai 8 April lalu.
Wacana penghapusan
three in one dipicu pengungkapan kasus eksploitasi anak dan perdagangan manusia di Jakarta. Sistem ini juga memunculkan masalah dengan adanya joki.
Jalur
three in one adalah kebijakan saat Jakarta dipimpin Gubernur Sutiyoso. Peraturan terkait
three in one ini diteken pria yang kini menjabat Kepala Badan Intelijen Negara itu pada 2007.
Kebijakan ini melarang mobil yang berpenumpang kurang dari tiga orang melintas di jalan tertentu. Tujuannya, mengurangi kemacetan saat jam berangkat kerja dan jam pulang kerja.
Three in one diberlakukan pada pagi sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB dan sore pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Beberapa jalan yang masuk dalam kawasan
three in one antara lain, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jalan Jenderal Sudirman, Jalan M.H. Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Majapahit, Jalan Gajah Mada, Jalan Pintu Besar Selatan, Jalan Pintu Besar Utara dan Jalan Hayam Wuruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
