medcom.id, Jakarta: Anggota Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta (KSTJ) berdemonstrasi di depan DPRD DKI Jakarta. Mereka menolak Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Reklamasi. Kalau tak didengar, mereka mengancam kembali turun ke jalan dalam jumlah lebih banyak.
"Jika suara kami tidak didengar, kami akan kembali besok dengan jumlah lebih banyak," ujar Ipung Satriani, Sekjen Gerbang Jakarta, bagian dari KSTJ di Jakarta Pusat, Rabu 26 Juli 2017.
Menurut Ipung, pedemo berasal dari anggota Gerbang Jakarta, Komunitas Nelayan Tradisional, Paguyuban Nelayan Pengolah Ikan, Solidaritas Perempuan, dan anggota koalisi KSTJ lainnya.
Nelson Nikedemus Simamora, aktivis LBH Jakarta, mengatakan pihaknya tak bisa memastikan seberapa besar aksi besok. Namun, mengingat jumlah nelayan di Jakarta mencapai 17 ribu orang, demo lebih besar mungkin terjadi.
Menurutnya, hingga kini nelayan di Jakarta semakin terdesak akibat rencana reklamasi teluk Jakarta. Rencana itu, kata dia, membuat hilangnya akses masyarakat, terutama nelayan tradisional dan warga pesisir, dari sumber kehidupan di laut.
"Laut jadi dangkal, kapal tidak bisa ke darat. Harus menunggu pasang baru bisa masuk. Itu menghambat mereka, kehidupan mereka terganggu," kata Nelson.
medcom.id, Jakarta: Anggota Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta (KSTJ) berdemonstrasi di depan DPRD DKI Jakarta. Mereka menolak Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Reklamasi. Kalau tak didengar, mereka mengancam kembali turun ke jalan dalam jumlah lebih banyak.
"Jika suara kami tidak didengar, kami akan kembali besok dengan jumlah lebih banyak," ujar Ipung Satriani, Sekjen Gerbang Jakarta, bagian dari KSTJ di Jakarta Pusat, Rabu 26 Juli 2017.
Menurut Ipung, pedemo berasal dari anggota Gerbang Jakarta, Komunitas Nelayan Tradisional, Paguyuban Nelayan Pengolah Ikan, Solidaritas Perempuan, dan anggota koalisi KSTJ lainnya.
Nelson Nikedemus Simamora, aktivis LBH Jakarta, mengatakan pihaknya tak bisa memastikan seberapa besar aksi besok. Namun, mengingat jumlah nelayan di Jakarta mencapai 17 ribu orang, demo lebih besar mungkin terjadi.
Menurutnya, hingga kini nelayan di Jakarta semakin terdesak akibat rencana reklamasi teluk Jakarta. Rencana itu, kata dia, membuat hilangnya akses masyarakat, terutama nelayan tradisional dan warga pesisir, dari sumber kehidupan di laut.
"Laut jadi dangkal, kapal tidak bisa ke darat. Harus menunggu pasang baru bisa masuk. Itu menghambat mereka, kehidupan mereka terganggu," kata Nelson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
