medcom.id, Jakarta: Pelawak Srimulat, Kabul Basuki atau Tessy yang tertangkap tangan menggunakan dan menyimpan narkotika jenis shabu masih menjalani pengobatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta. Dia dirawat karena mencoba bunuh diri dengan menenggak cairan pembersih toilet.
Tessy melalui pengacaranya meminta untuk direhabilitasi. Polisi menyatakan Tessy bisa direhabilitasi namun dengan persyaratan yang sudah diatur dalam UU Narkotika.
Direktur Tindak Pidanan Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Anjan Pramuka Putra mengatakan terlebih dahulu Tessy harus mengajukan rehabilitasi ke Bareskrim melalui pengacara atau keluarganya.
"Tessy bisa direhabilitsasi dengan persyaratan yang ada. Dia mengajukan lewat pengaca dan keluarganya," kata Anjan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Setelah ajuannya diterima polisi, Tessy wajib melalui tahapan prosedur assesment yang telah ditetapkan Bareskrim Polri. Assesment ini untuk mengetahui apakah dia termasuk dalam kategori pecandu atau pengguna. Nah, jika dia lolos tahap assesment, dia baru dapat menjalani proses rehabilitasi.
Assesment merupakan tahap pemeriksaan terkait kondisi fisik, seperti pengecekan kesehatan fisik secara keseluruhan dan kesehatan mental. Assesment melibatkan dokter dan psikolog yang ditunjuk pihak kepolisian.
"Hasil assesment tergantung timnya. Mudah-mudahan cepat," pungkas Anjan.
medcom.id, Jakarta: Pelawak Srimulat, Kabul Basuki atau Tessy yang tertangkap tangan menggunakan dan menyimpan narkotika jenis shabu masih menjalani pengobatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta. Dia dirawat karena mencoba bunuh diri dengan menenggak cairan pembersih toilet.
Tessy melalui pengacaranya meminta untuk direhabilitasi. Polisi menyatakan Tessy bisa direhabilitasi namun dengan persyaratan yang sudah diatur dalam UU Narkotika.
Direktur Tindak Pidanan Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Anjan Pramuka Putra mengatakan terlebih dahulu Tessy harus mengajukan rehabilitasi ke Bareskrim melalui pengacara atau keluarganya.
"Tessy bisa direhabilitsasi dengan persyaratan yang ada. Dia mengajukan lewat pengaca dan keluarganya," kata Anjan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Setelah ajuannya diterima polisi, Tessy wajib melalui tahapan prosedur assesment yang telah ditetapkan Bareskrim Polri. Assesment ini untuk mengetahui apakah dia termasuk dalam kategori pecandu atau pengguna. Nah, jika dia lolos tahap assesment, dia baru dapat menjalani proses rehabilitasi.
Assesment merupakan tahap pemeriksaan terkait kondisi fisik, seperti pengecekan kesehatan fisik secara keseluruhan dan kesehatan mental. Assesment melibatkan dokter dan psikolog yang ditunjuk pihak kepolisian.
"Hasil assesment tergantung timnya. Mudah-mudahan cepat," pungkas Anjan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
