medcom.id, Jakarta: Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta menunda aksi mogok massalnya hari ini. Hal tersebut lantaran Organda DKI Jakarta tak ingin merepotkan warga DKI Jakarta.
"Enggak jadi, ditunda dulu mogoknya. Dalam rapat tadi malam organda DKI Jakarta sepakat menunda dulu rencana mogok massal, karena tidak enggak mau merepotkan warga Jakarta," kata Sekretaris Unit Bus Kota DPD Organda DKI Jakarta, saat berbincang dengan metrotvnews.com, Rabu (19/11/2014).
Dia mengatakan sejauh ini warga Jakarta mampu memaklumi kondisi angkutan umum, pasca ditetapkannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. "Saat ini warga Jakarta masih toleransi. Ada penyelesaian sesaat di lapangan," imbuhnya.
Dia mengatakan dalam hasil rapat organda jakarta tadi malam mengeluarkan beberapa keputusan. Salah satunya yaitu tetap mendukung hasil mukernas Organda untuk setop operasi. "Hari ini organda jakarta belum melakukan setop operasi, karena menunggu hasil dialog antara organda dengan pemprov DKI Jakarta siang nanti jam 13.30 di Dinas Perhubungan," terangnya.
Dia mengatakan pihaknya meminta penyesuaian tarif angkutan umum sekitar 35 % dan meminta evaluasi penyesuaian tarif angkutan umum secara berkala minimal setiap dua tahun sekali. "Meminta kepada pemerintah pusat, daerah Jakarta untuk memberikan subsidi dan insentif kepada angkutan umum agar bisa tetap beroperasi, serta memberikan layanan yang baik kepada warga Jakarta," bebernya.
Insentif tersebut misalnya berupa pembebasan beberapa pajak kepada angkutan umum seperti pajak bea masuk, pajak kendaraan bermotor, pajak barang mewah. Juga pembebasan biaya-biaya retribusi seperti retribusi uji KIR, terminal, perpanjangan izin usaha dan izin trayek. "Serta Pemprov DKI membantu agar melakukan tata ulang trayek angkutan di Jakarta agar rute trayek sesuai dengan kebutuhan perjalanan pengguna angkutan umum di Jakarta," tukasnya.
medcom.id, Jakarta: Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta menunda aksi mogok massalnya hari ini. Hal tersebut lantaran Organda DKI Jakarta tak ingin merepotkan warga DKI Jakarta.
"Enggak jadi, ditunda dulu mogoknya. Dalam rapat tadi malam organda DKI Jakarta sepakat menunda dulu rencana mogok massal, karena tidak enggak mau merepotkan warga Jakarta," kata Sekretaris Unit Bus Kota DPD Organda DKI Jakarta, saat berbincang dengan
metrotvnews.com, Rabu (19/11/2014).
Dia mengatakan sejauh ini warga Jakarta mampu memaklumi kondisi angkutan umum, pasca ditetapkannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. "Saat ini warga Jakarta masih toleransi. Ada penyelesaian sesaat di lapangan," imbuhnya.
Dia mengatakan dalam hasil rapat organda jakarta tadi malam mengeluarkan beberapa keputusan. Salah satunya yaitu tetap mendukung hasil mukernas Organda untuk setop operasi. "Hari ini organda jakarta belum melakukan setop operasi, karena menunggu hasil dialog antara organda dengan pemprov DKI Jakarta siang nanti jam 13.30 di Dinas Perhubungan," terangnya.
Dia mengatakan pihaknya meminta penyesuaian tarif angkutan umum sekitar 35 % dan meminta evaluasi penyesuaian tarif angkutan umum secara berkala minimal setiap dua tahun sekali. "Meminta kepada pemerintah pusat, daerah Jakarta untuk memberikan subsidi dan insentif kepada angkutan umum agar bisa tetap beroperasi, serta memberikan layanan yang baik kepada warga Jakarta," bebernya.
Insentif tersebut misalnya berupa pembebasan beberapa pajak kepada angkutan umum seperti pajak bea masuk, pajak kendaraan bermotor, pajak barang mewah. Juga pembebasan biaya-biaya retribusi seperti retribusi uji KIR, terminal, perpanjangan izin usaha dan izin trayek. "Serta Pemprov DKI membantu agar melakukan tata ulang trayek angkutan di Jakarta agar rute trayek sesuai dengan kebutuhan perjalanan pengguna angkutan umum di Jakarta," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
