medcom.id, Jakarta: Polsek Pasar Minggu membongkar makam korban pengeroyokan pelajar, Andi Audi Pratama. Polisi akan melakukan autopsi terhadap jenazah pemuda 16 tahun itu di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (14/11/2014) pagi ini.
Paman Audi, Ferry Patlance (37) sudah hadir sejak pukul 06.30 WIB di makam bersama dengan ibunda korban Erlita Hidayat.
"Saya dari jam 06.30 WIB. Ada teman-teman serta ibu korban. Ayahnya sedang dinas di Makassar, sudah tahu dan autopsi ini sudah dapat izin dari beliau," ujar Ferry di TMP Jeruk Purut, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, penyidik telah meminta izin kepada keluarga beberapa hari sebelum pembongkaran makam dilakukan.
"Polisi minta izin dulu sama kita, Rabu (12/11/2014). Kami sendiri yang memberikan suratnya ke Polsek Pasar Minggu," jelasnya.
Pukul 07.42 WIB, petugas Polsek Pasar Minggu bersama tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara TK IR Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Selatan tiba di lokasi. Tidak lama kemudian, polisi segera memasang police line di sekitar makam Audi.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih menggali makam pelajar SMA 109 Jakarta itu.
Andi Audi menghembuskan nafas terakhir setelah beberapa jam dirawat di ICU RS JMC, Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, akibat luka bacokan di sekujur tubuhnya. Luka bacokan paling parah terdapat di betis kiri dan kanan. Pipi kanannya robek mulai dari mulut hingga mendekati telinga dan seluruh giginya rontok.
Saat dalam perjalanan ke rumah sakit, Audi masih sempat menjawab beberapa pertanyaan dari saksi tentang pengeroyoknya. Saat itu, Audi menjawab "Anak SMA 60."
medcom.id, Jakarta: Polsek Pasar Minggu membongkar makam korban pengeroyokan pelajar, Andi Audi Pratama. Polisi akan melakukan autopsi terhadap jenazah pemuda 16 tahun itu di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (14/11/2014) pagi ini.
Paman Audi, Ferry Patlance (37) sudah hadir sejak pukul 06.30 WIB di makam bersama dengan ibunda korban Erlita Hidayat.
"Saya dari jam 06.30 WIB. Ada teman-teman serta ibu korban. Ayahnya sedang dinas di Makassar, sudah tahu dan autopsi ini sudah dapat izin dari beliau," ujar Ferry di TMP Jeruk Purut, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, penyidik telah meminta izin kepada keluarga beberapa hari sebelum pembongkaran makam dilakukan.
"Polisi minta izin dulu sama kita, Rabu (12/11/2014). Kami sendiri yang memberikan suratnya ke Polsek Pasar Minggu," jelasnya.
Pukul 07.42 WIB, petugas Polsek Pasar Minggu bersama tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara TK IR Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Selatan tiba di lokasi. Tidak lama kemudian, polisi segera memasang police line di sekitar makam Audi.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih menggali makam pelajar SMA 109 Jakarta itu.
Andi Audi menghembuskan nafas terakhir setelah beberapa jam dirawat di ICU RS JMC, Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, akibat luka bacokan di sekujur tubuhnya. Luka bacokan paling parah terdapat di betis kiri dan kanan. Pipi kanannya robek mulai dari mulut hingga mendekati telinga dan seluruh giginya rontok.
Saat dalam perjalanan ke rumah sakit, Audi masih sempat menjawab beberapa pertanyaan dari saksi tentang pengeroyoknya. Saat itu, Audi menjawab "Anak SMA 60."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)
