medcom.id, Jakarta: Kecelakaan Transjakarta sepanjang 2016 tercatat sebanyak 259 kasus. Angka ini naik 22,16 persen dari tahun 2015.
“Naik 22,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/2/2017).
Meski demikian, Budi menilai angka tersebut masih rendah bila dibandingkan dengan penambahan bus maupun rute. Kini, ada 80 rute yang dilewati bus Transjakarta. Ada penambahan rute lebih dari 100 persen dibanding tahun 2015.
“Penambahan sebanyak 41 rute atau 105 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya melayani 39 rute berdampak signifikan pada jumlah pelanggan,” jelas Budi.
Dia menuturkan, Transjakarta melayani 123,7 juta pelanggan pada Januari-Desember 2016, naik signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, sekitar 102,8 juta pelanggan.
Selain perluasan rute, Transjakarta juga menambah bus untuk melayani para pelanggan. Hingga Desember 2016, perusahaan transportasi milik pemerintah provinsi DKI Jakarta tersebut telah mengoperasikan 1.056 bus atau meningkat 74,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 605 unit.
Sementara itu, kasus kecelakaan Transjakarta sebagai korban tercatat 249 pada 2016, naik dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 142 kasus. Tingginya kejadian ini karena mobil pribadi atau mobil boks kerap memasuki jalur Transjakarta dan menyerempet bus di gerbang Transjakarta.
“Kesalahan dari pengendara yang menerobos jalur Transjakarta,” kata Budi.
Ia menegaskan Transjakarta berusaha menekan angka kecelakaan dengan melakukan pembenahan. “Misalnya penempatan petugas patrol jalur dan Dishub (Dinas Perhubungan), pelatihan bagi pengemudi, denda kepada operator, hingga sanksi kepada pramudi,” tegasnya.
medcom.id, Jakarta: Kecelakaan Transjakarta sepanjang 2016 tercatat sebanyak 259 kasus. Angka ini naik 22,16 persen dari tahun 2015.
“Naik 22,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/2/2017).
Meski demikian, Budi menilai angka tersebut masih rendah bila dibandingkan dengan penambahan bus maupun rute. Kini, ada 80 rute yang dilewati bus Transjakarta. Ada penambahan rute lebih dari 100 persen dibanding tahun 2015.
“Penambahan sebanyak 41 rute atau 105 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya melayani 39 rute berdampak signifikan pada jumlah pelanggan,” jelas Budi.
Dia menuturkan, Transjakarta melayani 123,7 juta pelanggan pada Januari-Desember 2016, naik signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, sekitar 102,8 juta pelanggan.
Selain perluasan rute, Transjakarta juga menambah bus untuk melayani para pelanggan. Hingga Desember 2016, perusahaan transportasi milik pemerintah provinsi DKI Jakarta tersebut telah mengoperasikan 1.056 bus atau meningkat 74,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 605 unit.
Sementara itu, kasus kecelakaan Transjakarta sebagai korban tercatat 249 pada 2016, naik dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 142 kasus. Tingginya kejadian ini karena mobil pribadi atau mobil boks kerap memasuki jalur Transjakarta dan menyerempet bus di gerbang Transjakarta.
“Kesalahan dari pengendara yang menerobos jalur Transjakarta,” kata Budi.
Ia menegaskan Transjakarta berusaha menekan angka kecelakaan dengan melakukan pembenahan. “Misalnya penempatan petugas patrol jalur dan Dishub (Dinas Perhubungan), pelatihan bagi pengemudi, denda kepada operator, hingga sanksi kepada pramudi,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)
